Beberapa perusahaan seperti Worn Again Technologies dan Renewcell telah mengembangkan teknik daur ulang kimia yang mampu menghasilkan serat berkualitas tinggi untuk digunakan kembali dalam industri fesyen.
Meski demikian, daur ulang kimia memiliki berbagai kekurangan, seperti biaya tinggi dan berpotensi menghasilkan limbah jika tidak dikelola dengan baik. Tak heran, perusahaan yang menerapkan daur ulang ini masih terbatas.
3. Biodegradation and enzymatic recycling
Kedua metode tersebut menggunakan enzim untuk menguraikan kain secara alami tanpa meninggalkan limbah berbahaya. Meski dalam tahap pengembangan, teknologi ini memiliki potensi besar untuk menciptakan sistem daur ulang tekstil yang lebih ramah lingkungan.
4. Circular fashion and upcycling
Selain teknologi daur ulang, konsep circular fashion mulai diterapkan berbagai merek fashion. Circular fashion berfokus pada penggunaan kembali pakaian bekas dengan cara mendesain ulang atau memperbaiki pakaian. Dengan demikian, pakaian bekas dapat digunakan kembali lebih lama.Beberapa brand ternama seperti Patagonia dan Stella McCartney telah menerapkan konsep ini dalam lini produk mereka.
Meskipun berbagai inovasi telah dikembangkan, penerapan teknologi daur ulang tekstil masih menghadapi berbagai tantangan.
Dari sisi produsen, perusahaan yang ingin menerapkan teknologi daur ulang tekstil masih terkendala biaya produksi yang masih tinggi. Tantangan ini kerap dihadapi pada daur ulang kimia yang memerlukan proses kompleks.
Baca juga: Ahli Berhasil Olah Limbah Industri Tak Berguna Jadi Komponen Baterai
Selain itu, infrastruktur daur ulang yang memadai juga masih kurang di berbagai negara. Hal ini membuat distribusi limbah tekstil masih belum optimal.
Sementara itu, dari sisi konsumen, kesadaran tentang pentingnya mendaur ulang pakaian dan memilih produk yang lebih berkelanjutan masih kurang.
Daur ulang tekstil menjadi solusi masa depan bagi industri fashion dalam mengatasi permasalahan limbah. Dengan memanfaatkan teknologi inovatif, industri dapat mengurangi dampak lingkungan sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru.
Prospek teknologi daur ulang tekstil semakin menjanjikan dengan semakin banyaknya regulasi yang mendukung keberlanjutan serta kebutuhan fesyen ramah lingkungan dari konsumen.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya