Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setengah Emisi CO2 Dunia Berasal dari 36 Perusahaan Bahan Bakar Fosil

Kompas.com - 11/03/2025, 20:25 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Laporan Carbon Majors mengungkapkan bahwa setengah dari emisi karbon pemanasan global berasal dari bahan bakar fosil yang diproduksi hanya oleh 36 perusahaan.

Temuan tersebut didapat setelah Carbon Majors menghitung emisi yang dikeluarkan oleh pembakaran batu bara, minyak, dan gas yang diproduksi oleh 169 perusahaan besar pada tahun 2023.

Basis data tersebut juga mencakup emisi dari produksi semen, yang naik sebesar 6,5 persen pada tahun 2023.

Hasilnya, laporan tersebut menemukan bahwa 36 perusahaan bahan bakar fosil utama--25 di antaranya merupakan perusahaan milik negara, termasuk Saudi Aramco, Coal India, ExxonMobil, Shell, dan banyak perusahaan China, menghasilkan lebih dari 20 miliar ton emisi CO2 pada tahun 2023.

Baca juga: Di Negara Minyak, Sekjen PBB Minta Subsidi Bahan Bakar Fosil Dipangkas

Rinciannya adalah sebagai berikut: batu bara menghasilkan 41 persen emisi pada tahun 2023, minyak menghasilkan 32 persen, gas menghasilkan 23 persen, dan semen menghasilkan 4 persen.

Emmett Connaire, dari lembaga pemikir InfluenceMap mengatakan meski ada komitmen global, sekelompok kecil produsen bahan bakar fosil terbesar di dunia secara signifikan justru meningkatkan produksi dan emisinya.

Di sisi lain, seperti dikutip dari Guardian, Selasa (11/3/2025) , emisi global harus turun hingga 45 persen pada 2030 jika dunia ingin membatasi kenaikan suhu 1,5 derajat Celsius seperti yang telah disepakati secara internasional.

Namun meningkatnya emisi ini memperburuk cuaca ekstrem yang merenggut nyawa dan mata pencaharian orang di seluruh planet ini.

"Perusahaan-perusahaan itu membuat dunia bergantung pada bahan bakar fosil tanpa ada rencana untuk memperlambat produksi," kata Christiana Figueres, kepala iklim PBB saat perjanjian Paris 2015 disepakati.

"Kita tidak bisa mundur ke penggunaan bahan bakar fosil. Sebaliknya kita harus bergerak maju ke sistem ekonomi rendah karbon yang bermanfaat bagi manusia dan planet ini," katanya.

Baca juga: Bahan Bakar Fosil dan Pertanian Kuras Dana Publik Negara Terdampak Perubahan Iklim

Data Carbon Majors ini pun telah digunakan sebagai bukti yang mendukung undang-undang yang disahkan di negara bagian New York dan Vermont di AS, yang meminta kompensasi dari perusahaan bahan bakar fosil atas kerusakan iklim.

Data tersebut juga telah dikutip oleh kelompok hukum sebagai dukungan untuk potensi tuntutan pidana terhadap para eksekutif bahan bakar fosil dan dirujuk dalam tindakan regulasi.

"Kita hidup di masa kritis dalam sejarah manusia. Sangat penting bagi pemerintah untuk bertindak dan menggunakan wewenang mereka untuk mengakhiri akar penyebab krisis yang kita hadapi: perluasan bahan bakar fosil," ungkap Kumi Naidoo, presiden Fossil Fuel Non-Proliferation Treaty Initiative.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Blibli Gelar Berbagai Program Keberlanjutan, 'Green Delivery' hingga 'Take Back'

Blibli Gelar Berbagai Program Keberlanjutan, "Green Delivery" hingga "Take Back"

Swasta
Produsen Energi Fosil Sebabkan Kerugian Ekonomi Paling Besar akibat Perubahan Iklim

Produsen Energi Fosil Sebabkan Kerugian Ekonomi Paling Besar akibat Perubahan Iklim

LSM/Figur
Gara-gara Trump, Investor Global Tarik Investasi Berkelanjutan Rp 144 Triliun

Gara-gara Trump, Investor Global Tarik Investasi Berkelanjutan Rp 144 Triliun

Swasta
UNESCO Resmikan 16 Geopark Baru, 2 dari Indonesia

UNESCO Resmikan 16 Geopark Baru, 2 dari Indonesia

Pemerintah
Kearifan Lokal Perlu Dilibatkan dalam Penanggulangan Krisis Iklim

Kearifan Lokal Perlu Dilibatkan dalam Penanggulangan Krisis Iklim

LSM/Figur
Kemenkeu Sebut APBN Gelontorkan Rp 610,12 Triliun untuk Aksi Iklim

Kemenkeu Sebut APBN Gelontorkan Rp 610,12 Triliun untuk Aksi Iklim

Pemerintah
Indonesia Bisa Ciptakan 2 Juta Green Jobs jika Jadi Hub Produksi EV

Indonesia Bisa Ciptakan 2 Juta Green Jobs jika Jadi Hub Produksi EV

Swasta
Indonesia Bisa Jadi Pemasok Besar Hidrogen Hijau Dunia, Begini Strateginya

Indonesia Bisa Jadi Pemasok Besar Hidrogen Hijau Dunia, Begini Strateginya

LSM/Figur
Sebar Kurban di Pelosok Maluku, Human Initiative Hadirkan Harapan untuk Warga

Sebar Kurban di Pelosok Maluku, Human Initiative Hadirkan Harapan untuk Warga

Advertorial
Mangrove Rumah bagi 700 Miliar Satwa Komersial, Kerusakannya Picu Krisis

Mangrove Rumah bagi 700 Miliar Satwa Komersial, Kerusakannya Picu Krisis

LSM/Figur
Ekspansi Pembangkit Listrik Gas Dikhawatirkan Bikin Energi Terbarukan Jalan di Tempat

Ekspansi Pembangkit Listrik Gas Dikhawatirkan Bikin Energi Terbarukan Jalan di Tempat

LSM/Figur
97 Persen Pemimpin Perusahaan Global Desak Transisi Listrik Terbarukan

97 Persen Pemimpin Perusahaan Global Desak Transisi Listrik Terbarukan

Swasta
PLN Mengaku Siap Kaji Pensiun Dini PLTU Batu Bara

PLN Mengaku Siap Kaji Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Pemerintah
Konsumen dan Investor akan Semakin Kritis terhadap 'Sustainability Washing'

Konsumen dan Investor akan Semakin Kritis terhadap "Sustainability Washing"

Swasta
Perusahaan yang Gabungkan AI dan Keberlanjutan Raih Keuntungan Lebih Tinggi

Perusahaan yang Gabungkan AI dan Keberlanjutan Raih Keuntungan Lebih Tinggi

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau