Dari rahim induk anjing itulah, embrio tersebut berkembang dan lahir 62 hari kemudian.
Menteri Dalam Negeri AS Doug Burgum memuji rekayasa genetika serigala purba dire wolf tersebut sebagai era baru yang mendebarkan dari keajaiban ilmiah.
Baca juga: Terdampak Perubahan Iklim, 40 Persen Amfibi Terancam Punah
Di sisi lain, sejumlah ilmuwan menegaskan sangat sulit dan sangat terbatas untuk benar-benar menghidupkan kembali spesies yang telah punah.
Seorang ilmuwan independen, ahli biologi dari University at Buffalo Vincent Lynch, berujar yang bisa dilakukan lmuwan saat ini adalah membuat sesuatu tampak berbeda saja.
"Bukan menghidupkan kembali spesies yang telah punah sepenuhnya," kata Lynch dikutip dari Associated Press.
"Apapun fungsi ekologi yang dilakukan serigala sebelum punah, ia tidak dapat menjalankan fungsi tersebut di bentang alam yang ada saat ini," sambungnya.
Di satu sisi, ahli perawatan hewan Colossal Biosciences Matt James menuturkan, meski secara fisik ketiga dire wolf hasil rekayasa genetika itu menyerupai serigala purba, tetap ada kecenderungan yang hilang.
"Apa yang mungkin tidak akan pernah mereka pelajari adalah gerakan terakhir tentang cara membunuh rusa besar," kata James.
Baca juga: Hutan Lindung Saja Tak Jamin Kelestarian Spesies Terancam Punah
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya