Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri “Fast Fashion” Hasilkan Limbah Tekstil Tak Terkelola 92 Juta Ton Per Tahun

Kompas.com - 11/04/2025, 07:30 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Daur ulang tekstil sendiri melibatkan pembuatan produk baru dari limbah pakaian seperti potongan kain, bahan yang tidak terpakai, dan pakaian yang dibuang.

Hasilnya dapat berupa serat baru atau produk lain yang bernilai lebih rendah seperti kasur, karpet, atau kain lap.

Baca juga: Solusi Limbah Tekstil, Peneliti Daur Ulang Pakaian Bekas Jadi Kertas

Sebagian besar pendaur ulang secara mekanis memecah potongan kain untuk menghasilkan serat yang cenderung berkualitas lebih rendah daripada serat yang baru dibuat.

Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi yang lebih maju yang dikenal sebagai 'daur ulang kimia' dapat mencabik-cabik kain bekas menjadi molekul untuk menciptakan serat berkualitas tinggi, tetapi teknologi ini masih terlalu mahal, menurut studi terbaru.

Lebih lanjut, industri daur ulang sebagian besar bersifat informal. Hal itu membuat pemerintah dan peritel mode sering kali memiliki pengawasan terbatas terhadap bagaimana limbah tekstil mengalir dari lantai pabrik ke unit pemilahan dan daur ulang dan kembali lagi serta kondisi pekerja di sepanjang rantai ini.

Bagi merek, kondisi informal rantai nilai limbah merupakan penghalang untuk melacak limbah atau mendukung peningkatan kapasitas daur ulang.

Di samping daur ulang, para peneliti menyerukan langkah-langkah pelengkap untuk memangkas jejak lingkungan industri, seperti membuat pakaian yang lebih tahan lama dengan desain yang mudah didaur ulang sambil mempromosikan perbaikan, penjualan kembali, dan penyewaan pakaian bekas.

sumber https://www.eco-business.com/news/how-does-fast-fashion-deal-with-textile-waste/

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

'Matahari Buatan' China Pecahkan Rekor, Suhu Menyala 100 Juta Derajat Celsius

"Matahari Buatan" China Pecahkan Rekor, Suhu Menyala 100 Juta Derajat Celsius

Pemerintah
Melihat Bank Sampah Induk Gesit di Jaksel yang Berdayakan Kaum Ibu

Melihat Bank Sampah Induk Gesit di Jaksel yang Berdayakan Kaum Ibu

LSM/Figur
Dorong Pelaporan, UE Sederhanakan Aturan Keberlanjutan

Dorong Pelaporan, UE Sederhanakan Aturan Keberlanjutan

Pemerintah
ASEAN Tertinggal, Cuma 23 Persen Listrik dari Energi Terbarukan

ASEAN Tertinggal, Cuma 23 Persen Listrik dari Energi Terbarukan

LSM/Figur
Emisi Industri Bahan Bakar Fosil Picu Kenaikan Signifikan Permukaan Laut

Emisi Industri Bahan Bakar Fosil Picu Kenaikan Signifikan Permukaan Laut

Pemerintah
4 Tahun Lagi, Indonesia Berambisi Jadi Negara dengan PLTP Terbesar di Dunia

4 Tahun Lagi, Indonesia Berambisi Jadi Negara dengan PLTP Terbesar di Dunia

Pemerintah
Sektor Pelayaran Terancam Denda 380 Dollar AS per Metrik Ton CO2 jika Lebihi Batas Emisi

Sektor Pelayaran Terancam Denda 380 Dollar AS per Metrik Ton CO2 jika Lebihi Batas Emisi

Pemerintah
Makna Tema Hari Bumi 2025: Energi Kita, Planet Kita

Makna Tema Hari Bumi 2025: Energi Kita, Planet Kita

LSM/Figur
Perancis Manfaatkan Ayam untuk Tanggulangi Sampah Organik

Perancis Manfaatkan Ayam untuk Tanggulangi Sampah Organik

Pemerintah
MIND ID Klaim Reklamasi 7.200 Hektare Lahan Tambang Selama 2024

MIND ID Klaim Reklamasi 7.200 Hektare Lahan Tambang Selama 2024

BUMN
Berkat Keterlibatan Aktif Masyarakat, Laju Kerusakan Mangrove di Desa Ini Turun 96 Persen

Berkat Keterlibatan Aktif Masyarakat, Laju Kerusakan Mangrove di Desa Ini Turun 96 Persen

Pemerintah
Truk Sampah Listrik Milik DLH Jakarta Punya Fitur 'Super Fast Charging'

Truk Sampah Listrik Milik DLH Jakarta Punya Fitur "Super Fast Charging"

Pemerintah
Jejak Karbon Bulanan ChatGPT Setara 260 Penerbangan

Jejak Karbon Bulanan ChatGPT Setara 260 Penerbangan

Swasta
BMKG Prediksi Musim Kemarau Tahun Ini Lebih Pendek, Kapan Puncaknya?

BMKG Prediksi Musim Kemarau Tahun Ini Lebih Pendek, Kapan Puncaknya?

Pemerintah
Jakarta Punya Truk Sampah Listrik, Bisa Beroperasi Tanpa Berisik

Jakarta Punya Truk Sampah Listrik, Bisa Beroperasi Tanpa Berisik

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau