Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Hari Bumi, Bagaimana Mengubah Kecemasan Lingkungan jadi Aksi Keberlanjutan?

Kompas.com, 22 April 2025, 14:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sebuah studi membuktikan partisipasi bisa membangun keyakinan diri dan

kelompok dalam mengatasi krisis lingkungan (self and community efficacy).

Di level sederhana, mungkin kamu bisa ikut clicktivism dengan mendukung aksi lingkungan secara daring, atau secara aktif mengunggah konten-konten pro-lingkungan.

Di level lebih luas, kamu bisa aktif dalam berbagai aksi, seperti eco-volunteering, memberi edukasi ke masyarakat terdampak bencana, atau bergabung sebagai aktivis konservasi.

Baca juga: Cegah Bencana, Pendekatan Ekologis Perlu Jadi Landasan Pembangunan Daerah

Di Indonesia, masyarakat terutama generasi muda memiliki perhatian besar akan isu lingkungan. Namun, sebagian dari mereka tidak tahu harus ke mana atau kepada siapa harus menyuarakannya.

Ini saya temukan dalam sebuah studi saya bersama tim di sekitar Bendungan Katulampa Kota Bogor. Bendungan ini adalah salah satu bagian hulu Sungai Ciliwung yang kerap dituding sebagai pengirim banjir ke Jakarta.

Kami menemui kelompok muda sekitar yang ternyata punya banyak usulan dan ingin terlibat mengatasi masalah air dan mengurangi risiko banjir, tetapi mereka tidak tahu cara menyampaikannya. Kami lalu menjembatani komunikasi mereka dengan pemerintah setempat lewat sebuah forum, termasuk salah satunya Wali Kota Bogor saat itu, Bima Arya.

Dari hasil diskusi, tercetus beberapa rekomendasi pemberdayaan masyarakat seperti pelatihan pengelolaan air (termasuk teknik untuk mencegah pencemaran dan menjaga kelestarian sumber air) dan mendorong penerapan sistem pemanen air hujan. Dari sini, masyarakat bisa belajar melakukan konservasi air.

Secara umum, saluran resmi bagi anak muda untuk terlibat dalam kebijakan dan aksi lingkungan masih minim, sementara forum formal sering tidak inklusif atau sesuai dengan gaya komunikasi mereka. Akibatnya, muncul rasa frustrasi, tidak dipercaya, atau bahkan apatis, karena merasa suara mereka tidak didengar atau tidak berdampak.

Baca juga: Bencana Terkait Air Picu Kerugian hingga 550 Miliar Dolar AS

Peran kampus dan medsos

Salah satu kelompok yang paling resah akan krisis iklim adalah anak muda. Mereka kebanyakan berada di kampus dan media sosial (medsos). Oleh karena itu, dua medium ini strategis untuk memengaruhi pola pikir dan perilaku anak muda.

Kampus

Kampus bisa mengintegrasikan program dan isu lingkungan dalam mata kuliah, baik melalui studi kasus, proyek akhir, atau melalui kolaborasi dengan mitra dalam edukasi atau kampanye peduli lingkungan.

Pendekatan ini pernah saya lakukan saat mengajar di Universitas Gadjah Mada (UGM). Saya menyelaraskan praktikum teknik lingkungan (identifikasi sumber pencemaran dan analisis perencanaan saluran sungai) dengan program kegiatan mahasiswa seperti aksi bersih sungai. Dengan demikian, mahasiswa bisa belajar sambil berkontribusi nyata terhadap lingkungan.

Atau kampus juga bisa berkolaborasi dengan mitra untuk mengampanyekan program-program pro-lingkungan, seperti pengurangan penggunaan plastik sekali pakai yang dilakukan di kantin kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI).

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
Swasta
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Pemerintah
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
Pemerintah
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
LSM/Figur
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Pemerintah
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Pemerintah
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Pemerintah
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Pemerintah
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
BUMN
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Pemerintah
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
LSM/Figur
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Pemerintah
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Pemerintah
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
LSM/Figur
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau