“Kalau musim menanam dan tiba-tiba cuacanya kering, jadi susah (karena) lahan sawahnya kering. Kalau padi di darat yang bukan sawah, tiba-tiba juga kering (karena) kemarau, terus mati, layu," ujar Disri.
Di sisi lain, hujan yang terus-menerus selama dua minggu juga mengakibatkan padi terkena penyakit, sehingga hasil panennya menjadi kurang bagus.
Baca juga: YCAB: Perbedaan Pola Pikir Jadi Tantangan Pemberdayaan Sosial
"Kalau kami sudah berladang, merawat tapi kena penyakit, jadi hasil panen kan kurang. Terpaksa tahun depannya beli beras. Tapi kalau hasil panennya bagus, untuk kebutuhan pangannya bisa sampai 2 tahun," tutur Disri.
Kendati sangat berdampak pada perekonomian, kata dia, krisis iklim tidak sampai mempengaruhi permasalahan rumah tangga.
Selain itu, beberapa orang di Desa Kenanga memiliki lumbung, yang bahkan cadangan berasnya sampai 5 tahun, sehingga saat gagal panen tidak terlalu terdampak.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya