Selain siklon senyar, Indonesia juga sempat mengalami siklon seroja pada tahun 2020 lalu. Sistem Sadewa pun mendeteksi sejak tiga hari sebelum badai menerjang.
"Jadi ini sebenarnya saling melengkapi. Kamajaya memberikan panduan beberapa bulan mendatang, Sadewa memberikan panduan beberapa hari mendatang karena modelnya per jam," kata Erma.
Di sisi lain, ia menekankan perubahan iklim memicu cuaca ekstrem dan kenaikan suhu global di atas 1,5 derajat celsius.
BRIN memproyeksikan, hingga tahun 2040, wilayah Sumatera akan mengalami peningkatan curah hujan intens dan angin kencang.
"Kalau kedua komponen ini muncul bersamaan, biasanya berkaitan dengan badai tropis. Yang kita bahas itu adalah banyak fenomena dalam cuaca ekstrem, tetapi fokus kita adalah sesuatu yang efeknya fatalistik," tutur dia.
Baca juga:
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya