Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Energi Terbarukan di Indonesia dan Pengembangannya

Kompas.com - 02/05/2023, 10:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Indonesia diberkati bentang alam yang luas nan indah sekaligus memiliki potensi energi terbarukan yang melimpah ruah.

Dari Sabang di Aceh sampai Merauke di Papua Selatan menyimpan potensi energi terbarukan yang bisa digarap untuk kepentingan rakyat Indonesia.

Energi terbarukan memiliki berbagai kelebihan yaitu sumber daya yang tidak pernah habis dan tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK).

Baca juga: Di Hannover, Jokowi Proritaskan Hilirisasi, Transisi Energi, dan IKN

Pengembangan energi terbarukan perlu digenjot untuk mencapai salah satu tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yaitu energi bersih dan terjangkau.

Energi terbarukan memiliki berbagai jenis, Jenis-jenis energi terbarukan adalah panas bumi, energi surya atau matahari, energi bayu atau angin, energi hidro atau air, bioenergi, dan energi dari samudera.

Secara total, menurut Outlook Energi Indonesia 2022 yang dirilis Dewan Energi Nasional (DEN), Indonesia memiliki potensi energi terbarukan sebesar 3.643 gigawatt (GW).

Baca juga: Mengapa Hidrogen Penting untuk Transisi Energi?

Potensi energi terbarukan di Indonesia

Dilansir dari Outlook Energi Indonesia 2022 yang dirilis DEN, berikut potensi energi terbarukan di Indonesia.

  1. Energi samudra: 17,9 GW
  2. Energi panas bumi: 23,9 GW
  3. Bioenergi: 56,9 GW
  4. Energi bayu: 159,9 GW
  5. Energi hidro: 95,0 GW
  6. Energi surya: 3.294 GW

Energi terbarukan adalah sumber energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan terus menerus dan tersedia melimpah di alam.

Baca juga: Dukung Transisi Energi, Harita Akan Bangun PLTS 300 MegaWatt

Target pengembangan energi terbarukan Indonesia

Sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), target bauran energi baru dan terbarukan pada 2025 paling sedikit dikembangkan 23 persen terhadap total bauran energi primer.

Sedangkan pada 2050, target bauran energi baru dan terbarukan diharapkan mencapai 31 persen dari total bauran energi primer.

Pada 2021, pasokan energi baru terbarukan mencapai 25 juta ton minyak ekuivalen atau 12,2 persen dari total pasokan energi primer. Jumlah meningkat dari capaian 2022 yang sebesar 11,3 persen.

Akan tetapi pengembangan ini dinilai belum cukup karena kondisi capaian energi baru terbarukan masih di bawah proyeksi RUEN.

Khusus untuk pembangkit listrik, total potensi energi terbarukan yang baru dikembangkan menjadi pembangkit listrik sebesar 11,6 GW atau 0,3 persen dari potensi sebesar 3.643 GW.

Baca juga: Panduan Menerapkan Gaya Hidup Hemat Energi di Sekolah

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com