Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaringan Neural Diklaim Bisa Prediksi El Nino hingga 1,5 Tahun ke Depan

Kompas.com - 19/05/2023, 11:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Yandex bersama tim ilmuwan menciptakan jaringan neural yang diklaim canggih dalam teknologi machine learning untuk memprediksi bencana alam.

Algoritma baru ini memberikan prediksi lebih tepat untuk perubahan rata-rata suhu muka laut (SML), yang bisa memicu kemungkinan bencana alam di dunia.

Tim ahli dari Higher School of Economics and Yandex School of Data Analysis berkolaborasi dengan Yandex Cloud, melatih jaringan neural untuk meniru suhu rata-rata zona khatulistiwa di perairan Pasifik.

Dengan memprediksi el niño, fenomena yang ditandai dengan perubahan dari suhu air permukaan laut di Samudera Pasifik, algoritma yang dihasilkan oleh jaringan neural ini bisa membantu mengantisipasi bencana kekeringan, banjir, kebakaran hutan, serta gagal panen.

Baca juga: Indonesia Peringkat Bawah dalam Skor Keberlanjutan Lingkungan

Tim ilmuwan menggunakan ribuan heat maps atau visualisasi pemetaan menggunakan warna yang disesuaikan dengan data terkini dan juga data sintetis yang direkayasa dengan perkiraan dari tahun 1800-an sebagai data penguji validasi model matematika dan juga untuk melatih model dalam machine learning.

Para ilmuwan ini menggunakan perlengkapan machine learning dari Yandex untuk membantu komputernya dalam mengidentifikasi pola dari heat maps yang ada.

Dengan model mutakhir ini, para ilmuwan dapat mengidentifikasi terjadinya el niño hingga 1,5 tahun ke depan bahkan direncanakan untuk bisa memprediksi lebih jauh lagi.

Teknologi berbasis data cloud yang digunakan oleh Yandex memberikan akses cepat dan fleksibel pada servis machine learning yang membantu para peneliti untuk melakukan pengujian pada beragam model.

Direktur Proyek Strategis Nasional Yandex Cloud Anna Lemyakina menjelaskan, dalam proyek seperti penelitian el niño ini, akses fleksibel dan cepat ini sangat penting dalam membantu proses pengujian beragam model machine learning.

"Setiap pengujian yang dilakukan dengan arsitektur jaringan neural dapat meningkatkan periode prediksi, dan akhirnya, membantu para ilmuwan melakukan prediksi lebih baik terhadap ragam kemungkinan terjadinya bencana alam," ujar Anna, Jumat (19/5/2023).

Baca juga: Cara Coldplay Wujudkan Konser Ramah Lingkungan: Pasang Panel Surya hingga Pakai Pesawat Carter

Indonesia merupakan salah satu negara yang secara rutin terkena dampak dari peristiwa el niño yang akan menyebabkan sebagian daerah di Indonesia lebih panas dan kering sehingga memicu kekeringan, gagal panen, dan juga terjadinya kebakaran hutan di beberapa daerah di Indonesia.

Kejadian ini berakibat pada gangguan pernafasan, kerusakan lingkungan yang melebar, serta dampak perekonomian akibat inflasi yang ditimbulkan dari turunnya produksi pangan dan pertambangan.

Mengingat besarnya dampak el niño, maka penting bagi Indonesia untuk dapat memprediksi terjadinya el niño serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk memitigasi kondisi ekstrim yang mungkin terjadi.

Perencanaan dan persiapan proaktif akan membantu mengurangi dampak buruk serta membantu menjaga lingkungan, komunitas, serta kestabilan ekonomi.

Yandex berkomitmen untuk memajukan riset dengan menyediakan teknologi tercanggih bagi para ilmuwan di berbagai lintas sektor.

Melalui teknologi machine learning dengan algoritma terdepan mereka dan sistem analisa data terdepan, Yandex memudahkan para ilmuwan untuk mendapatkan jawaban bagi permasalah yang rumit, serta mempercepat kemajuan penemuan ilmiah.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com