Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/06/2023, 21:34 WIB
Hadi Maulana,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – PT Cladtek BI Metal Manufacturing (Cladtek) yang merupakan perusahaan multinasional, konsisten memberikan perhatian penuh terhadap upaya pemenuhan rantai pasokan dalam negeri yang diukur dalam Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

“Berkat upaya dan kerja keras, Cladtek berhasil memenuhi standar dan digunakan oleh industri dunia. Bahkan Cladtek, juga sudah memenuhi standar TKDN dalam negeri,” kata Group CEO Cladtek Group Lee Wilson, kepada Kompas.com, saat ditemui di Batam, Kamis (23/6/2023).

Lee mengatakan, sejauh ini sudah ada puluhan produk Cladtek berhasil mencapai angka TKDN, dengan rentang kandungan belasan persen hingga lebih dari 50 persen sesuai jenis produknya.

Dengan portofolio yang mencakup produk cladding weld overlay untuk pipa, fittings, flange dan Mechanically Lined Pipe (MLP) untuk pipa, serta Hot Induction Bending dan semua komponen terkait, Cladtek berharap akan terus meningkatkan sertifikasi TKDN-nya sesuai dengan kebijakan pemerintah.

Baca juga: Ikut FEA Summit 2023, Cladtek Tawarkan Produk Hemat Lingkungan dan Biaya

Lee menegaskan, Perusahaan tidak akan berhenti dengan pencapaian tersebut. Dengan dukungan para pemangku kepentingan, Cladtek akan terus mengembangkan inovasi-inovasi dalam rangka meningkatkan TKDN demi mendapatkan sertifikasi yang sesuai dengan kebijakan pemerintah.

“Salah satu inovasi terbaru karya anak bangsa adalah Rapid Pipe, dan Mechanically Lined Pipe (MLP) yang memiliki ulir dan konektor di ujung pipa,” papar Lee.

Inovasi ini membuat instalasi akan lebih cepat, menciptakan efisiensi ongkos produksi, dan juga berkelanjutan karena konektornya dapat digunakan kembali.

"Produk ini juga akan memberikan cycle life yang jauh lebih tinggi dibandingkan MLP konvensional,” tambah Lee.

Tidak hanya peningkatan TKDN, menurut Lee, Cladtek juga memberikan multiplier effect terhadap investasi penanaman modal asing, sekaligus memberikan lapangan kerja untuk ribuan orang.

Lee mengeklaim, Perusahaan merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar untuk lined pipe di Indonesia.

Baca juga: Praktikkan Upaya Berkelanjutan, MMSGI-MHU Raih Proper Emas

Hal senada dikatakan SVP People & Culture Cladtek Group Iban S Safwan yang mengaku teknologi terbaru Cladtek yang saat ini diproduksi di Batam, telah menyebar ke seluruh dunia, seperti di Brasil dan Arab Saudi.

Selain transfer inovasi teknologi ke luar negeri, Perusahaan juga mengirimkan profesional untuk membantu penerapannya.

“Di antaranya pengembangan otomatisasi, desain produk, dan dukungan lainnya di Indonesia yang diterapkan secara global,” jelas Iban.

Iban mengungkapkan, Perusahaan juga telah menempatkan sekitar 65 lulusan Indonesia di Arab Saudi untuk bekerja bersama dengan karyawan setempat.

“Kami melatih pengelas di Indonesia untuk keahlian weld overlay,” papar Iban.

Baca juga: Phapros Perluas Pengembangan Produk Melalui Inovasi dan Kolaborasi

Bagi Cladtek, inti dari program-program inovasi yang dijalankan adalah efisiensi yang berarti memberikan manfaat sebesar-besarnya.

Dengan menggunakan tenaga kerja lokal dan membeli bahan baku dari produsen lokal pula, selain akan mendukung industri di Tanah Air, juga akan menjaga uang tetap berputar di dalam negeri.

Dengan bekal semangat dan optimisme yang dimiliki, ke depan Cladtek diharapkan akan semakin eksis di industri minyak dan gas, termasuk energi geothermal yang berkelanjutan.

Untuk diketahui, Cladtek telah beroperasi selama 20 tahun, sejak tahun 2003. Saat ini pabrik Cladtek yang ada di Batam memiliki luas lebih dari 20.000 meter persegi yang berdiri di kawasan Batu Ampar, Batam, Kepri.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com