Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/07/2023, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Perusahaan modal ventura di Indonesia AC Ventures (ACV) bersama Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) merilis laporan yang menyebut adanya tren positif terkait dengan pasar kendaraan listrik di Indonesia.

Laporan yang berjudul Indonesia's Electric Vehicle Outlook: Supercharging Tomorrow's Mobility tersebut diluncurkan di Kantor Pusat AC Ventures di Jakarta, Senin (3/7/2023).

Managing Partner AC Ventures Helen Wong mengatakan, temuan dalam laporan mengenai pasar kendaraan listrik yang sedang berkembang pesat di Indonesia tersebut menegaskan peluang investasi yang luar biasa.

Baca juga: Lima Negara dengan Mobil Listrik Terbanyak, China Nomor Wahid

"Di AC Ventures, kami sangat antusias menjadi bagian terdepan dalam transisi energi hijau ini dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan," ucap dia, sebagaimana dilansir Antara.

Menurutnya, lonjakan dan tren kendaraan listrik roda dua saat ini mengindikasikan permintaan pasar yang jelas dan potensi keuntungan yang menjanjikan.

Wong menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk membina kerja sama strategis yang dapat melebihi target energi terbarukan Indonesia.

"Menciptakan masa depan dengan emisi yang lebih rendah dan keberlanjutan yang lebih baik," ujarnya.

Baca juga: Dukung Riau Hijau, MG Perkenalkan Mobil Listrik Ramah Lingkungan

Sementara, Ketua Umum AEML Dannif Danusaputro mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mempromosikan kampanye positif untuk kendaraan listrik.

Kerja sama tersebut mencakup dengan pemerintah Indonesia, organisasi internasional, pemangku kepentingan utama dalam ekosistem kendaraan listrik, serta asosiasi lainnya.

Dannif memaparkan, AEML memiliki misi untuk mengelektrifikasi mobilitas di Indonesia demi mengurangi polusi.

"AEML berkomitmen untuk mendukung adopsi kendaraan listrik dan mendorong terciptanya ekosistem kendaraan listrik yang kompetitif secara global," ujar Dannif yang juga CEO Pertamina New and Renewable Energy (NRE) tersebut.

Baca juga: FEO Akselerasi Gaya Hidup Berkelanjutan Lewat Balap Mobil Listrik

Dalam laporan tersebut mengungkap perkembangan pesat pasar kendaraan listrik di Indonesia dengan potensi pasar yang mencapai lebih dari 20 miliar dollar AS, meskipun adopsi kendaraan listrik hingga saat ini masih terbatas.

Studi tersebut mengeksplorasi dan menganalisis berbagai topik kunci, termasuk para pemain utama industri, pengembangan infrastruktur, produksi lokal, penjualan, sentimen publik, dinamika industri dan rantai pasokan serta kebijakan dan regulasi yang terkait.

Laporan ini juga menyoroti langkah-langkah yang dapat diambil oleh pemangku kepentingan publik dan swasta untuk membangun ekonomi kendaraan listrik yang lebih kondusif di pasar terbesar di ASEAN.

Lebih lanjut, laporan itu menunjukkan adanya kombinasi faktor penting yang membuka jalan bagi pertumbuhan yang pesat dalam pasar kendaraan listrik di Indonesia.

Faktor-faktor tersebut di antaranya meliputi peningkatan permintaan dari konsumen, kebijakan pemerintah yang mendukung, dan perkembangan teknologi baru yang meningkatkan performa dan mengurangi biaya secara keseluruhan.

Baca juga: Cadangan Nikel Bahan Baku Baterai Mobil Listrik Maluku Utara Cukup untuk 73 Tahun

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com