KOMPAS.com – Aksi sustainability atau keberlanjutan menjadi faktor penting yang harus dijalankan perusahaan demi mempercepat tujuan karbon netral.
Namun, hanya 41 persen perusahaan terkemuka di Asia, termasuk Indonesia, yang telah menerapkan strategi sustainability dalam sebuah perencanaan yang jelas dan terukur.
Sebanyak 70 persen di antaranya mengatakan bahwa penyebab utama belum terlaksananya aksi sustainability di perusahaannya adalah masalah internal.
Data tersebut didapatkan dari penelitian yang dilakukan Schneider Electric terhadap para eksekutif C-level dan tenaga profesional pada 2022.
Baca juga: Polusi Udara Mengkhawatirkan, Indonesia Perlu Mendukung Cleantech Start-up
Penelitian tersebut dilakukan untuk menunjukkan bahwa sebagian besar organisasi dan perusahaan terkemuka di Asia belum menyadari pentingnya manifestasi aspek sustainability dalam strategi bisnis perusahaan.
Kendala internal, seperti pola pikir, pengetahuan, budaya perusahaan yang belum mendukung transformasi, serta kurangnya data penunjang untuk membuat perencanaan strategis membuat aksi sustainability sukar dijalankan.
Guna mengatasi permasalahan tersebut, Schneider Electric yang fokus pada transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi, memperkenalkan Sustainability School Schneider Electric.
Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Roberto Rossi mengatakan, Sustainability School Schneider Electric merupakan platform digital yang dapat diakses secara gratis.
Baca juga: 3 Tahapan Penting Mewujudkan Bangunan Zero Carbon
“Platform ini menyediakan berbagai pelatihan interaktif yang bertujuan untuk membekali perusahaan dan para profesional dengan pengetahuan untuk meningkatkan kinerja sustainability mereka,” kata Roberto dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Kamis (7/9/2023).
Menyelaraskan pola pikir dan wawasan terkait upaya sustainability merupakan pondasi penting yang menentukan keberhasilan transformasi perusahaan. Hal inilah yang melatarbelakangi Schneider Electric meluncurkan sustanability school.
Pertama kali diluncurkan, sustanability school diperuntukkan bagi para karyawan Schneider Electric untuk meningkatkan wawasan dan keahliannya dalam hal sustainability. Hal ini dilakukan untuk mendukung ekosistem mitra perusahaan jadi lebih baik.
Saat ini, sustanability school terbuka untuk para profesional dan perusahaan eksternal dari berbagai skala. Fungsinya adalah memfasilitasi kebutuhan mereka dalam mengambil langkah pertama menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Baca juga: Dukung Energi Bersih, Schneider Electric Hadirkan Solusi Data Center Hibrida dan Edge
“Sustainability School Schneider Electric adalah langkah besar kami selanjutnya untuk membuktikan bahwa perusahaan tidak hanya dapat menjalankan bisnis, tetapi juga dapat meningkatkan kinerja mereka secara fundamental,” ujar Roberto.
Platform pelatihan online ini, lanjutnya, dirancang untuk mengedukasi dan menginspirasi individu serta organisasi untuk mengadopsi praktik-praktik sustainability.
“Sustainability merupakan inti dari bisnis Schneider Electric dan kami percaya bahwa pengetahuan adalah kunci untuk mendorong perubahan dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan,” jelas Roberto.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya