Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hepatitis Sebabkan 3.500 Orang Meninggal Setiap Harinya

Kompas.com - 13/04/2024, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Setiap harinya, infeksi virus hepatitis B dan C menyebabkan 3.500 orang meninggal setiap hari di seluruh dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) memperingatkan, jumlah korban dari hepatitis B dan C bisa terus bertambah.

"Apabila digabungkan, hepatitis B dan C telah menyebabkan 3.500 kematian per hari dan angka tersebut terus meningkat," tulis laporan WHO, sebagaimana dilansir Antara, Selasa (9/4/2024).

Baca juga: [HOAKS] Konsumsi Obat Sebabkan Hepatitis dan AIDS

Diperkirakan ada 254 juta orang hidup dengan hepatitis B dan 50 juta orang hidup dengan hepatitis C di seluruh dunia.

Sementara itu, ada 6.000 orang baru terinfeksi penyakit tersebut setiap harinya.

Menurut laporan WHO, jumlah kematian akibat virus hepatitis pada 2022 naik menjadi 1,3 juta dibanding 1,1 juta kematian pada 2019.

Jumlah tersebut didapatkan WHO dari hasil pendataan di 187 negara.

Baca juga: 4 Perbedaan Hepatitis B dan HIV yang Perlu Diketahui

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen.

Di sisi lain, diperkirakan jumlah infeksi hepatitis baru menurun dari 2,5 juta pada 2019 menjadi 2,2 juta pada 2022.

Wilayah Pasifik Barat melaporkan jumlah pengidap hepatitis B dan C terbesar, yakni 103,9 juta orang.

Disusul 72,5 juta pengidap hepatitis B dan C di Afrika serta 70,5 juta pengidap hepatitis B dan C di Asia Tenggara.

Baca juga: Apakah Hepatitis B Menular? Simak Penjelasannya Berikut...

Laporan tersebut menyatakan, 10 negara menyumbang hampir dua pertiga jumlah virus hepatitis B dan C di seluruh dunia.

Ke-10 negara tersebut yakni Bangladesh, China, Etiopia, India, Indonesia, Nigeria, Pakistan, Filipina, Rusia dan Vietnam,

WHO juga ada sejumlah rintangan dalam upaya membasmi penyakit virus hepatitis B dan C.

Beberapa rintangan tersebut adalah jumlah orang yang belum terdiagnosis, rendahnya jumlah orang yang mendapat pengobatan, kesulitan akses, keterbatasan dana, dan bayi yang tidak menerima vaksin hepatitis.

Padahal, WHO menegaskan bahwa obat-obatan untuk hepatitis B dan C telah tersedia dengan harga terjangkau.

Baca juga: Ikut Suntik Vaksin Hepatitis B di RSU Tangerang, Menkes: Saya Baru Sadar Belum Diimunisasi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com