Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/04/2024, 10:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Menurut studi, penerapan campuran biomassa untuk bahan bakar atau co-firing di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara justru menambah emisi.

Temuan tersebut terungkap dalam studi yang dilakukan Trend Asia dan Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA) berjudul Ambiguities versus ambition: A review of Indonesia’s energy transition policy.

Apabila hanya dihitung berdasarkan pembakaran biomassa di dalam PLTU, emisi dari co-firing memang turun meski tidak signifikan.

Baca juga: Dorong Co-firing Biomassa, Anak Usaha PLN Tanam 100.000 Bibit Pohon di Gunung Kidul

Co-firing biomassa sebesar 5 persen hanya menurunkan emisi di PLTU batu bara sebesar 5,4 persen.

Akan tetapi, bila emisi ditambah dengan deforestasi akibat penebangan pohon untuk dijadikan biomassa, total emisinya bisa bertambah.

Menurut analisis Trend Asia, co-firing biomassa sebesar 10 persen di 107 unit PLTU batu bara menambah emisi sekitar 26,5 juta ton karbon dioksida per tahun.

"Co-firing biomassa berpotensi jadi solusi palsu karena batu bara masih menjadi bahan bakar yang dominan," tulis publikasi tersebut dikutip Rabu (17/4/2024).

Baca juga: Co-firing EBTKE di 43 PLTU Sukses Kurangi Emisi Karbon 1,1 Juta Ton

Sebelumnya, berdasarkan perhitungan PLN, untuk campuran co-firing 1 persen di PLTU berkapasitas 18 gigawatt, dibutuhkan 5 juta ton pelet biomassa per tahun atau 738.000 ton pelet sampah per tahun.

Apabila target co-firing dinaikkan jadi 10 persen, maka volume biomassa yang dibutuhkan akan semakin besar dan berpotensi menyebabkan pembukaan lahan baru secara berlebihan.

Selain menghasilkan emisi tambahan pencampuran biomassa dengan batu bara berdampak buruk terhadap PLTU itu sendiri.

Nilai kalor biomassa yang lebih rendah daripada batu bara akan menurunkan efisiensi boiler PLTU.

Ini berarti, akan ada lebih banyak ahan bakar yang perlu dibakar untuk menghasilkan jumlah output yang sama.

Baca juga: Penelitian: Co-firing Bukan Solusi Efektif Pangkas Emisi dan Polusi PLTU Batu Bara

Serapan biomassa

Sepanjang 2023, PLN menyerap biomassa sebanyak 1 juta ton untuk co-firing di 43 PLTU batu bara yang tersebar di tanah air.

Angka ini tumbuh lebih dari 71 persen dibandingkan realisasi serapan biomassa 2022 sebesar 585.000 ton.

PLN terus melakukan uji coba teknologi ini hingga tahun 2025 agar 52 PLTU di Indonesia bisa seluruhnya menggunakan co-firing, sebagaimana dilansir dari siaran pers pada Januari 2024.

PLN menyebutkan, co-firing biomassa di PLTU sepanjang 2023 dapat mereduksi emisi hingga 1,05 Juta ton karbon dioksida pada 2023.

Baca juga: Mengenal Penggunaan Woodchips dalam Sistem Co-Firing PLTU Bangka

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ADB: Aktivitas Ekonomi RI Tetap Tumbuh saat Risiko Global

ADB: Aktivitas Ekonomi RI Tetap Tumbuh saat Risiko Global

LSM/Figur
Dukungan 'All Out' Pertamina bagi WWF Ke-10 Bali, Ini Rinciannya

Dukungan "All Out" Pertamina bagi WWF Ke-10 Bali, Ini Rinciannya

BUMN
Perubahan Iklim Bikin Perekonomian Dunia Lebih Buruk Dibandingkan Perkiraan Sebelumnya

Perubahan Iklim Bikin Perekonomian Dunia Lebih Buruk Dibandingkan Perkiraan Sebelumnya

LSM/Figur
Mengantisipasi Dinamika Transisi Energi Era Prabowo

Mengantisipasi Dinamika Transisi Energi Era Prabowo

Pemerintah
Olahkarsa dan GBCI Kerja Sama Sertifikasi Desain dan Bangunan Hijau

Olahkarsa dan GBCI Kerja Sama Sertifikasi Desain dan Bangunan Hijau

Swasta
'Power Wheeling' Dinilai Buka Peluang Investasi Energi Terbarukan di Indonesia

"Power Wheeling" Dinilai Buka Peluang Investasi Energi Terbarukan di Indonesia

LSM/Figur
Ikut WWF ke-10 di Bali, Hutama Karya Pamer 17 Bendungan yang Dibangun

Ikut WWF ke-10 di Bali, Hutama Karya Pamer 17 Bendungan yang Dibangun

BUMN
Elon Musk Disebut Pertimbangkan Investasi Baterai Kendaraan Listrik di RI

Elon Musk Disebut Pertimbangkan Investasi Baterai Kendaraan Listrik di RI

Pemerintah
JETP Harus Lirik Energi Terbarukan Berbasis Komunitas yang Pangkas Kemiskinan 16 Juta Orang

JETP Harus Lirik Energi Terbarukan Berbasis Komunitas yang Pangkas Kemiskinan 16 Juta Orang

LSM/Figur
BUMN Patungan Bangun Sistem Penyediaan Air di Bandung, Bisa Langsung Diminum

BUMN Patungan Bangun Sistem Penyediaan Air di Bandung, Bisa Langsung Diminum

BUMN
Dewan Air Dunia Dorong Infrastruktur Air Bersih di Daerah Tertinggal

Dewan Air Dunia Dorong Infrastruktur Air Bersih di Daerah Tertinggal

Pemerintah
AHY Ajak Seluruh Pihak Jaga Air Bersih yang Makin Terbatas

AHY Ajak Seluruh Pihak Jaga Air Bersih yang Makin Terbatas

Pemerintah
Mahasiswa Asing Lestarikan Warisan Dunia di Situs Manusia Purba Sangiran

Mahasiswa Asing Lestarikan Warisan Dunia di Situs Manusia Purba Sangiran

Pemerintah
Jualan Karbon Kredit dari Alam, RI Bisa Untung Rp 112,5 Triliun Per Tahun

Jualan Karbon Kredit dari Alam, RI Bisa Untung Rp 112,5 Triliun Per Tahun

Pemerintah
Lestarikan Warisan Budaya, Kemendikbudristek Luncurkan IHA

Lestarikan Warisan Budaya, Kemendikbudristek Luncurkan IHA

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com