Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/06/2023, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Panel surya biasanya jauh lebih gelap daripada tanah yang mereka tutupi. Sehingga, pemasangan panel yang sangat luas akan menyerap banyak sinar matahari dan memantulkannya ke atmosfer sebagai panas.

Baca juga: Bagaimana Pembangkit Listrik Tenaga Surya Ditemukan?

Jika panel surya berskala sangat besar dibangun di Gurun Sahara, dikhawatirkan panas yang terbuang ke atmosfer dari panel surya akan sangat banyak. Hal ini memiliki efek regional, bahkan global, pada iklim.

Menurut permodelan yang dibuat Zhengyaou dan Smith, jika 20 persen saja wilayah Gurun Sahara ditutupi panel surya, dampaknya sudah terasa.

Panas yang dipancarkan kembali oleh panel surya menciptakan perbedaan suhu yang yang ekstrem antara daratan dan lautan di sekitarnya.

Hal ini dapat menurunkan tekanan udara permukaan dan menyebabkan udara lembab naik dan mengembun menjadi tetesan hujan.

Curah hujan di Sahara akan meningkat dan membuat wilayah itu menjadi hijau. Namun, ada efek yang tidak diinginkan di berbagai belahan bumi.

Baca juga: Dukung Energi Bersih, Pakuwon Pasang PLTS di Empat Mal

Potensi bahaya mengintai

Memasang PLTS di 20 persen Gurun Sahara, menurut permodelan Zhengyaou dan Smith, akan meningkatkan suhu lokal di gurun sebesar 1,5 derajat celsius.

Jika kapasitasnya dinaikkan menjadi 50 persen, suhu di Gurun Sahara akan naik 2,5 derajat celsius.

Pemanasan di gurun ini dapat menyebar ke seluruh dunia oleh atmosfer dan pergerakan laut, meningkatkan suhu rata-rata dunia sebesar 0,16 derajat celsius untuk cakupan 20 persen dan 0,39 derajat celsius untuk cakupan 50 persen.

Kenaikan suhu global akibat pemanasan di Gurun Sahara tidak seragam.

Daerah kutub akan lebih hangat daripada daerah tropis, meningkatkan hilangnya es laut di Kutub Utara.

Peningkatan panas di Gurun Sahara juga mengatur ulang sirkulasi udara dan laut global yang memengaruhi pola curah hujan di seluruh dunia.

Baca juga: Gandeng SUN Terra Bangun PLTS, ITSB Canangkan Kampus Hijau Energi Mandiri

Model yang dibuat Zhengyaou dan Smith juga memprediksi siklon tropis lebih sering menghantam pantai Amerika Utara dan Asia Timur.

Bahkan, ada beberapan perubahan iklim regional di bawah skenario pengembangan PLTS di Gurun Sahara.

Kendati demikian, masih ada beberapa komponen yang belum dikuak oleh permodelan yang dibuat oleh dua ilmuwan tersebut.

Memasang panel surya di Gurun Sahara memang dapat membantu transisi energi dan emisi gas rumah kaca dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil.

Akan tetapi studi lanjutan mengenai dampaknya seperti yang dilakukan Zhengyaou dan Smith menggarisbawahi pentingnya mempertimbangkan berbagai efek terhadap atmosfer, lautan, dan permukaan bumi.

Baca juga: Daftar Negara dengan PLTS Terbanyak, China Juaranya

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Platform Fakta Iklim Hadir, Publik Bisa Cek Hoaks Iklim Lebih Mudah

Platform Fakta Iklim Hadir, Publik Bisa Cek Hoaks Iklim Lebih Mudah

Pemerintah
Pelancong Mau Bayar Lebih untuk Penerbangan Rendah Emisi

Pelancong Mau Bayar Lebih untuk Penerbangan Rendah Emisi

Pemerintah
100 Hari Prabowo Gibran, DMO Batu Bara Didesak Dievaluasi

100 Hari Prabowo Gibran, DMO Batu Bara Didesak Dievaluasi

LSM/Figur
BPOM Perlu Percepat Pelabelan BPA pada Air Minum Galon

BPOM Perlu Percepat Pelabelan BPA pada Air Minum Galon

LSM/Figur
Dampak Positif IMIP pada Ekonomi Lokal dan Pemberdayaan Masyarakat Morowali

Dampak Positif IMIP pada Ekonomi Lokal dan Pemberdayaan Masyarakat Morowali

Swasta
Gerakan Menanam Pohon dari Kader Jadi Kado Ulang Tahun ke-78 Megawati

Gerakan Menanam Pohon dari Kader Jadi Kado Ulang Tahun ke-78 Megawati

LSM/Figur
Studi: Hilirisasi Nikel Perlu Terapkan ESG untuk Ciptakan Pekerjaan Hijau

Studi: Hilirisasi Nikel Perlu Terapkan ESG untuk Ciptakan Pekerjaan Hijau

LSM/Figur
DBS Indonesia Siapkan Rp 100 Miliar untuk Bantu Tingkatkan Kualitas Hidup Kelompok Rentan

DBS Indonesia Siapkan Rp 100 Miliar untuk Bantu Tingkatkan Kualitas Hidup Kelompok Rentan

Swasta
BNI Implementasikan Kesetaraan Gender di Ruang Kerja

BNI Implementasikan Kesetaraan Gender di Ruang Kerja

BUMN
AS Keluar Perjanjian Paris, Pendanaan Transisi Energi RI Bisa Terganggu

AS Keluar Perjanjian Paris, Pendanaan Transisi Energi RI Bisa Terganggu

LSM/Figur
Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Investasi Hijau Bisa Lari ke Negara Lain

Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Investasi Hijau Bisa Lari ke Negara Lain

Pemerintah
Serba-serbi PLTA Jatigede: Terbesar Kedua di Indonesia, Pangkas Emisi 415.800 ton

Serba-serbi PLTA Jatigede: Terbesar Kedua di Indonesia, Pangkas Emisi 415.800 ton

Pemerintah
Jelang 100 Hari Prabowo-Gibran, Janji Transisi Energi Didesak Diwujudkan

Jelang 100 Hari Prabowo-Gibran, Janji Transisi Energi Didesak Diwujudkan

LSM/Figur
Hilirisasi Nikel Belum Sediakan Green Jobs Sesuai Potensinya

Hilirisasi Nikel Belum Sediakan Green Jobs Sesuai Potensinya

Pemerintah
BRI RO Lampung Salurkan Bantuan kepada Korban Terdampak Banjir

BRI RO Lampung Salurkan Bantuan kepada Korban Terdampak Banjir

BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau