Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Kompas.com, 12 Juni 2023, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah teknologi yang mengubah energi aliran air menjadi energi listrik.

Cara kerja PLTA adalah energi potensial dari aliran air dimanfaatkan untuk memutar turbin.

Turbin ini kemudian menghasilkan energi mekanik yang memutar generator, sehingga terciptalah energi listrik.

Baca juga: Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Komponennya

Dalam konstruksi PLTA biasanya termasuk membangun bendungan untuk menampung sumber daya air. Bendungan ini juga bisa difungsikan sebagai pengatur irigasi.

PLTA adalah energi bersih yang tidak menghasilkan emisi karbon karena memanfaatkan potensi energi air.

Meski demikian, setiap teknologi pasti ada kelebihan dan kekurangannya, tak terkecuali PLTA. Berikut kelebihan dan kekurangan PLTA dilansir dari berbagai sumber.

Baca juga: Bukaka Jamin Smelter Nikel Tahap II Palopo Ramah Lingkungan, Andalkan Listrik PLTA

Kelebihan PLTA

PLTA memiliki beberapa kelebihan, berikut di antaranya.

1. Terbarukan dan bebas emisi

PLTA tidak menghasilkan emisi karena tidak membakar bahan bakar. PLTA memanfaatkan potensi energi terjunan air dari bendungan untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik.

PLTA juga merupakan salah satu sumber energi terbarukan karena memanfaatkan aliran air.

2. Andal

Air untuk PLTA bersumber dari bendungan yang menyimpan cadangan air dalam jumlah yang besar. Oleh karenanya, PLTA andal karena tidak bergantung dengan cuaca seperti energi terbarukan lainnya seperti energi angin atau surya.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin

3. Fleksibel

PLTA bersifat fleksibel. Pasalnya, PLTA bisa dengan cepat bisa menghasilkan listrik bila dioperasikan secara langsung. PLTA dapat menyediakan daya cadangan listrik yang penting jika pemadaman atau gangguan listrik besar.

4. Biaya operasional murah

Biaya operasional PLTA murah dan memiliki ketahanan infrastruktur yang tinggi bila dibandingkan sumber energi lainnya. Biaya konstruksi bahkan dapat dikurangi dengan menggunakan struktur yang sudah ada sebelumnya seperti jembatan, terowongan, dan bendungan.

5. Berpotensi jadi tempat rekreasi

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, pembangunan PLTA biasanya membangun bendungan, atau sebaliknya. Keberadaan bendungan ini berpotensi menjadi tempat rekreasi atau wisata. Air di bendungan juga bisa dimanfaatkan sebagai pengatur irigasi dan pencegah banjir.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Energi Panas Bumi

Kekurangan PLTA

PLTA memiliki beberapa kekurangan, berikut di antaranya.

1. Berdampak lingkungan

Pembangunan bendungan untuk PLTA dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan dan ekosistem sekitar.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
Swasta
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Pemerintah
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
Pemerintah
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
LSM/Figur
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Pemerintah
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Pemerintah
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Pemerintah
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Pemerintah
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
BUMN
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Pemerintah
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
LSM/Figur
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Pemerintah
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Pemerintah
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
LSM/Figur
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau