Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersama Malaysia, Bakamla RI Resmi Buka Patroli Terkoordinasi

Kompas.com, 7 Juli 2023, 18:00 WIB
Hadi Maulana,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI atau Indonesian Coast Guard resmi membuka Patroli Terkoordinasi (Patkor) Optima Malindo (Operasi Tindak Maritim Malaysia-Indonesia) 30A Tahun 2023.

Ketua Tim Perancang Operasi Maritim (TPOM) Indonesia Laksma Bakamla Friche Flack mengatakan, Patkor ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan sinergitas dan koordinasi pelaksanaan patroli maritim diperbatasan laut kedua negara sesuai daerah atau sektor operasi yang telah ditentukan.

Selain itu, meningkatkan dan menjaga hubungan yang erat antar personel penegak hukum di laut kedua negara serta pentingnya mengedepankan koordinasi dan kebersamaan dalam melaksanakan kegiatan operasi.

Baca juga: Tekan Kasus TPPO, Bakamla Tambah Kapal Patroli Tercepat di Indonesia

“Dalam Patkor Optima Malindo-30A melibatkan beberapa aset patroli dari instansi terkait yang terdiri dari KN Belut Laut-406 milik Bakamla RI, KRI Alamang 644 milik TNI AL, KP Hiu 17 milik Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP),” kata Friche Flack, Jumat (7/7/2023).

Selain itu, ada juga KP Antareja 7007 milik Polri, BC 8006 milik Beacukai, KN Rantos P 210 milik Hubla dan Aset patroli instansi maritim yang berasal dari Malaysia seperti KM Marudu-3222 milik APMM, PA 50 dan PA 51milik Polis marin.

“Saya berharap agar kegiatan ini dapat berjalan dengan sukses dan mendapatkan hasil yang optimal bagi kedua negara, dan dapat menambah kuatnya hubungan silaturahmi antara kedua negara, khususnya TPOM Malindo” terang Friche Flack.

Baca juga: Lestarikan Acara Petik Laut Tahunan, Avian Warnai 500 Kapal Nelayan

Dia pun berpesan kepada komandan unsur, agar bersungguh-sungguh dalam pelaksanaan kegiatan Patkor Optima ini.

“Jaga keamanan personel dan materil, ikuti seluruh pedoman/SOP yang berlaku dan jaga kekompakan antar unsur patkor optima,” pesan Friche Flack.

Untuk diketahui, kegiatan tersbut diresmikan langsung oleh Ketua Tim Perancang Operasi Maritim (TPOM) Indonesia Laksma Bakamla Friche Flack, M.Tr.Opsla dan Ketua TPOM Malaysia Laksda Maritim Aminuddin Bin Hj Abdul Rashid di Batam.

Kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan unsur patroli kedua negara yang sedang sandar di Pelabuhan Batam.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau