Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Afrika Selatan, Progres JETP di Indonesia Perlu Libatkan Publik

Kompas.com - 01/08/2023, 07:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Berkaca pada pelaksanaan di negara lain, penyusunan kebijakan transisi energi dari batu bara perlu melibatkan masyarakat.

Pasalnya, keuntungan yang dirasakan masyarakat terdampak transisi batu bara tidak bisa dihitung dengan cara yang sama seperti proyek infrastruktur.

Hal tersebut disampaikan Analis Kebijakan Energi International Institute of Sustainable Development (IISD) Anissa Suharsono dalam forum diskusi online pada Senin (31/7/2023), sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: Dana Hibah Buat JETP Cair Cuma Rp 2,4 Triliun

IISD menyelenggarakan diskusi peluncuran ikhtisar kebijakan pendanaan transisi energi berkelanjutan atau Just Energy Transition Partnership (JETP).

Anissa menyampaikan, mendapatkan pendanaan untuk proyek infrastruktur energi itu lebih mudah, karena ada prospek keuntungan investasi.

“Tetapi berbeda kasusnya mendapatkan pendanaan untuk masyarakat yang terdampak transisi batu bara, karena proyek sosial seperti ini, keuntungannya tidak bisa dihitung dengan cara yang sama seperti proyek infrastruktur,” kata Anissa.

JETP merupakan mekanisme pembiayaan yang mendukung transisi energi negara berkembang yang masih ketergantungan terhadap bahan bakar fosil untuk berubah memanfaatkan energi rendah karbon.

Baca juga: Menanti Implementasi JETP di Indonesia

Indonesia dijanjikan mendapatkan pendanaan JETP dalam Konferensi Tingkat Tingi (KTT) G20 di Bali pada November 2022.

Dalam kesepakatan tersebut, Indonesia mengamankan komitmen mobilisasi dana sebesar 20 miliar dollar AS atau sekitar Rp 311 triliun dalam tiga sampai lima tahun mendatang untuk mempercepat transisi energi Indonesia dalam mendukung energi terbarukan.

Anissa menuturkan, sebelum Indonesia, JETP sudah berjalan di Afrika Selatan selama kurang lebih satu tahun.

Progres JETP di Afrika Selatan banyak mendapat kritikan mengenai kurangnya keterlibatan publik dan perwakilan masyarakat yang terdampak pada saat perumusan kebijakan.

Baca juga: Kolaborasi Indonesia-Korsel dalam Transisi Energi

“Karena JETP ini sudah berjalan di Afrika Selatan selama kurang lebih satu tahun, dan kita sama-sama memiliki ketergantungan di batu bara, maka perlu kita evaluasi,” tutur Anissa.

Menurutnya, isu-isu seperti akses keterjangkauan harga energi belum terakomodasi di dalam fokus area JETP di Afrika Selatan.

Dia memaparkan, ada enam langkah yang dapat membantu memastikan suksesnya pelaksanaan JETP di Indonesia.

Pertama, perlu ada perhatian bahwa proyek infrastruktur seperti jaringan listrik akan tertunda selama beberapa waktu.

Baca juga: Korporat Raksasa Dunia Berkolaborasi Percepat Transisi Energi Bersih

Kedua, menyusun kebijakan energi yang kuat untuk mengurangi penggunaan batu bara.

Ketiga, fokus pada dampak sosial JETP dengan memprioritaskan manfaat sosial dari proyek-proyek ketenagakerjaan, mendukung ekonomi daerah, dan menggunakan sumber daya terbaik.

Keempat, memanfaatkan peluang rencana investasi JETP untuk menarik investasi swasta.

Kelima, mengutamakan tercapainya konsensus di seluruh bagian pemerintahan untuk mitigasi risiko dan memastikan implementasi JETP berjalan lancar.

Keenam, menerjemahkan komitmen JETP menjadi produk legislasi.

Baca juga: Aspek Lingkungan Dikalahkan Aspek Ekonomi dalam Transisi Energi Indonesia

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Anagata Textile Produksi Seragam Medis Antivirus yang Ramah Lingkungan
Anagata Textile Produksi Seragam Medis Antivirus yang Ramah Lingkungan
Swasta
Pesut Mahakam Tinggal 62 Ekor, Menteri LH Sesalkan Penyelamatan Dipelopori Asing
Pesut Mahakam Tinggal 62 Ekor, Menteri LH Sesalkan Penyelamatan Dipelopori Asing
Pemerintah
Menteri LH: Jakarta Belum Serius Tangani Sampah, Limbah 8.000 Ton Masuk Bantargebang
Menteri LH: Jakarta Belum Serius Tangani Sampah, Limbah 8.000 Ton Masuk Bantargebang
Pemerintah
KLH Serahkan NDC Kedua, Targetkan Penurunan Emisi Lebih Ambisius
KLH Serahkan NDC Kedua, Targetkan Penurunan Emisi Lebih Ambisius
Pemerintah
Indonesia Jajaki Penggunaan Reaktor Nuklir Modular untuk Pasok Listrik di Wilayah Timur
Indonesia Jajaki Penggunaan Reaktor Nuklir Modular untuk Pasok Listrik di Wilayah Timur
Pemerintah
Serangga Penyerbuk Tanzania Siap Dongkrak Produktivitas Sawit Indonesia pada 2027
Serangga Penyerbuk Tanzania Siap Dongkrak Produktivitas Sawit Indonesia pada 2027
Swasta
IEA: Tak Ada Transisi Energi Tanpa Transmisi yang Andal
IEA: Tak Ada Transisi Energi Tanpa Transmisi yang Andal
Pemerintah
Presiden Prabowo Berpeluang Jadikan Indonesia Pemimpin Transisi Energi lewat Program 100 GW Surya
Presiden Prabowo Berpeluang Jadikan Indonesia Pemimpin Transisi Energi lewat Program 100 GW Surya
LSM/Figur
SIEW 2025: IEA Dorong Hilirisasi Mineral Kritis untuk Perkuat Ketahanan Energi
SIEW 2025: IEA Dorong Hilirisasi Mineral Kritis untuk Perkuat Ketahanan Energi
Pemerintah
Industri Karet di Kalbar Bertahan dari Krisis Iklim dan Kepungan Sawit
Industri Karet di Kalbar Bertahan dari Krisis Iklim dan Kepungan Sawit
LSM/Figur
SIEW 2025: Singapura Kaji Serius Pemanfaatan Reaktor Nuklir Kecil untuk Pembangkit Listrik
SIEW 2025: Singapura Kaji Serius Pemanfaatan Reaktor Nuklir Kecil untuk Pembangkit Listrik
Pemerintah
GBC Indonesia Perkuat Kolaborasi Industri untuk Mewujudkan Konstruksi Hijau dan Rendah Karbon
GBC Indonesia Perkuat Kolaborasi Industri untuk Mewujudkan Konstruksi Hijau dan Rendah Karbon
Swasta
Kemenhut Segel Tambang Emas Ilegal di Sekitar Mandalika
Kemenhut Segel Tambang Emas Ilegal di Sekitar Mandalika
Pemerintah
BMKG Peringatkan, Hujan Lebat Landa Sejumlah Daerah Sepekan ke Depan
BMKG Peringatkan, Hujan Lebat Landa Sejumlah Daerah Sepekan ke Depan
Pemerintah
Koperasi Jadi Harapan Baru Petani Karet di Kalbar di Tengah Lesunya Produksi
Koperasi Jadi Harapan Baru Petani Karet di Kalbar di Tengah Lesunya Produksi
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau