Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Jadi Kelompok Paling Parah Terdampak Gelombang Panas

Kompas.com, 1 Agustus 2023, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Wanita akan menjadi kelompok yang paling terdampak gelombang panas yang semakin kerap terjadi di Bumi.

Menurut laporan berjudul The Scorching Divide dari Adrienne Arsht-Rockefeller Foundation Resilience Center (Arsht-Rock), dampak gelombang panas berbahaya dan merugikan wanita.

Para peneliti dalam laporan tersebut menyebutkan, wanita akan menghadapi ancaman yang semakin besar terhadap pekerjaan, pendapatan, dan kehidupan mereka.

Baca juga: Kesetaraan di Perusahaan Tambang Martabe, 2 Wanita Jadi Komisaris dan Direktur

Laporan tersebut menganalisis data dari India, Nigeria, dan Amerika Serikat (AS), sebagaimana dilansir Reuters.

Berdasarkan analisis, para peneliti mendapat temuan bahwa panas ekstrem dapat membunuh 204.000 wanita setiap tahun di tiga negara tersebut pada tahun-tahun panas.

"Panas ekstrem diam-diam tetapi sangat menyiksa wanita di seluruh dunia," kata Direktur Arsht-Rock Kathy Baughman McLeod.

Menurut laporan tersebut, gelombang panas ekstrem menciptakan menciptakan beban yang dobel bagi wanita.

“Wanita tidak hanya lebih rentan secara fisik sakit karena panas, mereka juga secara tidak proporsional diharapkan untuk merawat semua orang yang sakit karena panas, apakah itu perawatan berbayar atau perawatan tidak berbayar,” kata McLeod kepada Reuters.

Baca juga: Warga Lapas Perempuan Ditempa Jadi Wirausaha IKM Baru

Saat ini, gelombang panas ekstrem dengan suhu yang memecahkan rekor terjadi di berbagai belahan dunia karena perubahan iklim.

Perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia yang berlebihan dalam membakar bahan bakar fosil akan membuat suhu Bumi semakin panas di tahun-tahun mendatang.

Panas ekstrem membuat wanita sangat terdampak, memaksa mereka untuk bekerja lebih lama, baik di luar ruangan atau melakukan pekerjaan rumah tanpa bayaran seperti memasak dan membersihkan rumah.

Bila mereka bekerja, mereka akan mendapat uang yang lebih sedikit atau tanpa penghasilan sama sekali.

“Wanita dalam kemiskinan didorong lebih jauh ke dalam kemiskinan, dan wanita yang keluar dari kemiskinan ditarik kembali (ke dalam kemiskinan),” papar McLeod.

Baca juga: Santri Perempuan Dianggap Lebih Peduli dalam Pelestarian Lingkungan

Produktivitas

Ilustrasi gelombang panasshutterstock Ilustrasi gelombang panas

Rata-rata gelombang panas diproyeksikan terjadi setidaknya dua kali lipat pada 2050 di India, Nigeria, dan AS.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
4 Pemburu Satwa Liar di TN Merbabu Terancam 15 Tahun Penjara
4 Pemburu Satwa Liar di TN Merbabu Terancam 15 Tahun Penjara
Pemerintah
Dekan FEM IPB Terima Penghargaan Dean of the Year pada LEAP 2025
Dekan FEM IPB Terima Penghargaan Dean of the Year pada LEAP 2025
Pemerintah
Akademisi UI: Produksi Etanol untuk BBM Tak Ganggu Ketersediaan Pangan
Akademisi UI: Produksi Etanol untuk BBM Tak Ganggu Ketersediaan Pangan
LSM/Figur
Kata Walhi, RI dan Brasil Kontraproduktif Atasi Krisis Iklim jika Transisi Energi Andalkan Lahan
Kata Walhi, RI dan Brasil Kontraproduktif Atasi Krisis Iklim jika Transisi Energi Andalkan Lahan
LSM/Figur
BPBD Gelar Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir di Jabodetabek
BPBD Gelar Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir di Jabodetabek
Pemerintah
Hari Pahlawan dan Pejuang Lingkungan Kita
Hari Pahlawan dan Pejuang Lingkungan Kita
LSM/Figur
Kunjungan Menteri PKP Tegaskan Komitmen Astra Wujudkan Hunian Layak bagi Warga
Kunjungan Menteri PKP Tegaskan Komitmen Astra Wujudkan Hunian Layak bagi Warga
BrandzView
Ambisi Iklim Turun, Dunia Gagal Penuhi Perjanjian Paris
Ambisi Iklim Turun, Dunia Gagal Penuhi Perjanjian Paris
Pemerintah
Mayoritas Penduduk Negara Berpenghasilan Menengah Rasakan Dampak Krisis Iklim
Mayoritas Penduduk Negara Berpenghasilan Menengah Rasakan Dampak Krisis Iklim
Pemerintah
Kebijakan Iklim Dapat Dukungan, Tapi Disinformasi Picu Keraguan
Kebijakan Iklim Dapat Dukungan, Tapi Disinformasi Picu Keraguan
LSM/Figur
Dampak Perubahan Iklim: Sudah Telat Selamatkan Kopi, Cokelat, dan Anggur
Dampak Perubahan Iklim: Sudah Telat Selamatkan Kopi, Cokelat, dan Anggur
LSM/Figur
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
Pemerintah
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Swasta
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau