Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/08/2023, 11:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Ketika kita mendapati angka produksi sampah yang mencapai miliaran metrik ton di seluruh dunia per tahun, sebanyak itulah nilai pasar layanan daur ulangnya.

Pada tahun 2023 ini saja, nilai pasar daur ulang mencapai 55,1 miliar AS atau ekuivalen Rp 836 triliun.

Dan angka ini akan melonjak drastis pada 2028 nanti yang diperkirakan menembus 90 miliar dollar AS atau setara Rp 1.366 triliun dengan Compound Annual Grwoth Rate (CAGR) 4,8 persen selama periode 202-2030.

Asia Pasifik mendominasi pasar global layanan daur ulang limbah, mengumpulkan pangsa pasar sekitar 40 persen pada tahun 2020.

Hal ini disebabkan oleh meningkatnya industrialisasi di wilayah tersebut karena kebijakan pemerintah yang menarik Foreign Direct Investment (FDI) atau Investasi Asing Langsung.

Baca juga: 6 Cara Kreatif Daur Ulang Botol Plastik di Rumah

Menurut Presedence Research, wilayah Asia Pasifik telah menjadi pusat manufaktur dunia karena ketersediaan faktor produksi yang murah di wilayah tersebut.

Negara-negara seperti China dan India dikenal untuk memproduksi barang dengan biaya rendah. Hal ini mengakibatkan timbulnya limbah yang sangat besar.

Selain itu, produksi limbah elektronik yang sangat besar karena adopsi besar-besaran elektronik konsumen dan berbagai perangkat elektronik lainnya di berbagai industri diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pasar layanan daur ulang limbah di Asia Pasifik.

Faktor-faktor ini menghadirkan peluang pertumbuhan yang besar di wilayah ini dan karenanya Asia Pasifik juga diperkirakan menjadi segmen yang paling oportunistik selama periode perkiraan.

Amerika Utara dan Eropa memegang pangsa pasar yang signifikan pada tahun 2020. Meningkatnya kesadaran mengenai sistem pengelolaan limbah dan peningkatan inisiatif pemerintah untuk mempromosikan keberlanjutan adalah faktor utama yang mendorong pertumbuhan pasar layanan daur ulang limbah.

Baca juga: Bergantung Daur Ulang Saja Tak Cukup Atasi Sampah Plastik

Jerman, Austria, dan Wales adalah beberapa negara teratas yang mendaur ulang limbah maksimum. Tingkat daur ulang negara-negara ini lebih dari 52 persen dan tingkat daur ulang AS sekitar 35 persen.

Regulasi pemerintah yang ketat terkait limbah industri diharapkan akan semakin mendorong pertumbuhan pasar layanan daur ulang limbah di tahun-tahun mendatang.

Meskipun banyak bahan yang dapat didaur ulang, sampah plastiklah yang menjadi perhatian media secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Limbah plastik yang mencemari lingkungan laut telah meningkatkan permintaan konsumen untuk daur ulang yang lebih baik di seluruh dunia.

Baca juga: Alba Bangun Pabrik Daur Ulang Botol Plastik Berkapasitas Ribuan Ton di Kendal

Sejak tahun 1950-an, sekitar 10 miliar metrik ton bahan plastik telah diproduksi di seluruh dunia. Namun, hanya sejumlah kecil yang pernah didaur ulang.

Tingkat daur ulang ini pun sangat bervariasi di seluruh dunia. Jerman memiliki salah satu tingkat daur ulang limbah kota tertinggi dengan hampir 50 persen.

Sebagai perbandingan, tingkat daur ulang di AS 25 persen dan hanya mengalami sedikit kemajuan selama dekade terakhir.

Harga seringkali menjadi faktor rendahnya tingkat daur ulang, karena lebih murah untuk memproduksi produk plastik baru dari bahan mentah daripada bahan daur ulang.

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau