Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2023, 20:33 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres menilai sistem keuangan global tidak adil, tidak berfungsi, dan ketinggalan zaman.

Oleh karena itu, sistem keuangan global harus direformasi untuk memastikan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030.

Guterres berbicara saat diwawancarai oleh Wakil Direktur Divisi Berita dan Media di departemen komunikasi PBB Mita Hosali pada Sabtu (16/9/2023), tentang absennya banyak pemimpin dunia yang akan menghadiri KTT SDGs.

Baca juga: Sekjen PBB: Tujuan SDGs 2030 Meleset di Luar Jalur

Menurutnya, Tujuan SDGs bukan pameran kesombongan. Ini adalah badan politik di mana seluruh pemerintah terwakili.

Dia menekankan, yang penting dari KTT SDGs pada 18-19 September 2023 adalah negara-negara diwakili oleh seseorang yang dapat bangkit pada saat ini.

"Jadi saya tidak terlalu khawatir tentang siapa yang akan datang. Apa yang saya khawatirkan adalah memastikan negara-negara yang ada di sini siap untuk memikul komitmen yang diperlukan untuk mewujudkan Tujuan SDGs yang sayangnya tidak bergerak ke arah yang benar," tutur Guterres.

Guterres juga mengingatkan soal proposal Stimulus SDGs senilai 500 miliar dollar AS atau ekuivalen Rp 7.677 triliun untuk mendukung negara-negara berkembang guna memastikan mereka memiliki sumber daya yang dibutuhkan guna mencapai SDGs.

Aksi terhadap perubahan iklim

Lebih lanjut Sekjen PBB mengatakan, KTT Ambisi Iklim yang merupakan rangkaian KTT SDGs akan memberikan kesempatan bagi negara, dunia usaha, dan masyarakat sipil untuk meningkatkan upaya mereka dalam mengendalikan perubahan iklim yang tidak terkendali.

Baca juga: Capai SDGs di ASEAN, Perlu Kerja Sama Dagang Lintas Negara

Berbeda dengan praktik standar yang menempatkan negara-negara sebagai garda terdepan, KTT ini akan memberikan landasan bagi apa yang disebut Guterres sebagai “garis depan”, yaitu mereka yang paling berkomitmen terhadap aksi iklim, dan dapat berbagi praktik terbaik.

“Kita akan menuju kenaikan suhu global sebesar 2,6-2,8°C pada akhir abad ini. Jadi, penting untuk kembali ke tujuan membatasi kenaikan suhu hingga 1,5°C di atas tingkat pra-industri," ungkapnya seraya menambahkan, hal ini masih mungkin dilakukan jika ada kemauan politik.

Sorotan pada kesehatan masyarakat

Guterres juga berbicara tentang tiga pembicaraan tingkat menteri yang belum pernah terjadi sebelumnya mengenai kesehatan masyarakat global yakni kesiapsiagaan pandemi, cakupan kesehatan universal, dan tuberkulosis.

Baca juga: Konservasi Energi Termal Berperan Bagi Pencapaian SDGs

Cakupan kesehatan universal merupakan tujuan penting PBB. Hal ini tidak hanya memerlukan sistem PBB yang berfungsi, namun juga sistem keuangan yang harus lebih adil dibandingkan saat ini.

Guterres juga menekankan bahwa salah satu hal yang penting adalah meningkatkan sumber daya dan kekuatan Organisasi Kesehatan Dunia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BUMN Patungan Bangun Sistem Penyediaan Air di Bandung, Bisa Langsung Diminum

BUMN Patungan Bangun Sistem Penyediaan Air di Bandung, Bisa Langsung Diminum

BUMN
Dewan Air Dunia Dorong Infrastruktur Air Bersih di Daerah Tertinggal

Dewan Air Dunia Dorong Infrastruktur Air Bersih di Daerah Tertinggal

Pemerintah
AHY Ajak Seluruh Pihak Jaga Air Bersih yang Makin Terbatas

AHY Ajak Seluruh Pihak Jaga Air Bersih yang Makin Terbatas

Pemerintah
Mahasiswa Asing Lestarikan Warisan Dunia di Situs Manusia Purba Sangiran

Mahasiswa Asing Lestarikan Warisan Dunia di Situs Manusia Purba Sangiran

Pemerintah
Jualan Karbon Kredit dari Alam, RI Bisa Untung Rp 112,5 Triliun Per Tahun

Jualan Karbon Kredit dari Alam, RI Bisa Untung Rp 112,5 Triliun Per Tahun

Pemerintah
Lestarikan Warisan Budaya, Kemendikbudristek Luncurkan IHA

Lestarikan Warisan Budaya, Kemendikbudristek Luncurkan IHA

Pemerintah
Indonesia Inisiasi 'Global Water Fund' Danai Pengelolaan Air

Indonesia Inisiasi "Global Water Fund" Danai Pengelolaan Air

Pemerintah
WWF: Bukan Hanya Diskusi, tapi Rencana Aksi dan Integrasi

WWF: Bukan Hanya Diskusi, tapi Rencana Aksi dan Integrasi

Pemerintah
Para Kepala Negara Didorong Masukkan Hak Air dalam Konstitusi

Para Kepala Negara Didorong Masukkan Hak Air dalam Konstitusi

Pemerintah
Indonesia Bisa Jadi Pemimpin Industri Penyimpanan Karbon di ASEAN

Indonesia Bisa Jadi Pemimpin Industri Penyimpanan Karbon di ASEAN

Pemerintah
Tahura Ngurah Rai dalam WWF ke-10, Restorasi Berkelanjutan yang Berhasil

Tahura Ngurah Rai dalam WWF ke-10, Restorasi Berkelanjutan yang Berhasil

Pemerintah
Jadi Pembicara WWF Bali, AHY Bahas Tantangan Pengelolaan Air

Jadi Pembicara WWF Bali, AHY Bahas Tantangan Pengelolaan Air

Pemerintah
Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Masih Punya Celah 'Greenwashing'

Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Masih Punya Celah "Greenwashing"

LSM/Figur
Elon Musk Singgung soal Alien dan Desalinasi Saat Jadi Pembicara World Water Forum

Elon Musk Singgung soal Alien dan Desalinasi Saat Jadi Pembicara World Water Forum

Pemerintah
Jokowi Perkenalkan Prabowo sebagai Presiden Terpilih Saat Buka World Water Forum

Jokowi Perkenalkan Prabowo sebagai Presiden Terpilih Saat Buka World Water Forum

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com