Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/01/2024, 15:18 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ibu Kota Nusantara (IKN) dibangun sebagai kota cerdas dengan tata kelola pemerintahan yang efisien.

Dalam Cetak Biru Kota Cerdas Nusantara, dijelaskan konsep Smart Governance adalah sistem pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk membuat tata kelola pemerintahan yang efektif, transparan, mudah diakses, serta melibatkan partisipasi publik.

“Pemanfaatan teknologi digital untuk tata kelola pemerintahan dapat meningkatkan transparansi dalam pemerintahan yang efektif dan efisien,” jelas Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono, dalam keterangan yang diterima, Jumat (5/1/2024). 

Masyarakat juga lebih mudah berpartisipasi dalam kebijakan, mengakses informasi, dan juga mengurus administrasi.

"Hal ini akan memperkuat citra IKN sebagai kota cerdas," imbuhnya. 

Baca juga:

Jadi kota cerdas dan efisien

Bambang Susantono menegaskan, kota cerdas IKN akan menggunakan efisiensi sebagai pijakan utama dalam setiap pengembangan.

"Jadi nanti, produktivitas akan maksimal, usaha dan anggaran biaya yang akan dikeluarkan se-efektif mungkin. Oleh karena itu pemanfaatan teknologi seperti, Artificial Intelligence, Natural Language Processing, Robotic Process Automation, dan sebagainya, akan banyak diterapkan di IKN,” tutur Bambang.

Menurut Deputi Transformasi Hijau dan Digital OIKN Prof. Mohammed Ali Berawi, IKN akan menjadi kota cerdas yang dapat menjadi percontohan bagi kota-kota lainnya.

"Oleh karena itu rancangan Smart Governance ini dibuat sedemikian rupa sehingga tata kelola perkotaan nantinya akan lebih mudah dan juga dapat menggerakkan roda ekonomi,” terang Ali.

Seperti inilah pembangunan Bendungan Sepaku Semoi yang berada di kawasan Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (23/5/2022). Jika sudah terselesaikan, bendungan ini akan menyediakan air hingga 2.500 liter per detik, dengan peruntukan sebagian besar bagi Ibu Kota Nusantara (IKN).KOMPAS.com/ARDI PRIYATNO UTOMO Seperti inilah pembangunan Bendungan Sepaku Semoi yang berada di kawasan Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (23/5/2022). Jika sudah terselesaikan, bendungan ini akan menyediakan air hingga 2.500 liter per detik, dengan peruntukan sebagian besar bagi Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ali menjelaskan, Sistem Smart Governance yang terpusat dan terpadu harapannya dapat meningkatkan transparansi dalam operasi pemerintah sehingga mengurangi birokrasi, menghemat waktu dan biaya operasional.

"Ada empat solusi atau yang disebut Smart Feature dalam Smart Governance yang akan diterapkan di IKN. Mulai dari City Management & Planning Services, Digital Service for Citizen, Smart Business Permit, dan Smart OIKN,” tuturnya.

Tak hanya cerdas, tapi juga berkelanjutan

Juru Bicara OIKN Troy Pantouw menambahkan penerapan konsep kota cerdas di IKN akan membuat IKN tak hanya efisien, tapi juga inovatif dan bekelanjutan.

"Selain itu, harapannya bahwa partisipasi masyarakat yang tinggal di IKN juga akan semakin meningkat,” ujar Troy.

Total ada enam domain Kota Cerdas yang diusung dalam pembangunan IKN, yaitu Smart Governance, Smart Transportation and Mobility, Smart Living, Smart Natural Resources and Energy, Smart Industry and Human Resources, dan Smart Built Environment and Infrastructure.

Baca juga: Otorita Pastikan IKN Kota Ramah Perempuan

Dalam Cetak Biru penerapannya, akan ada tiga komponen utama dalam Pembangunan, yaitu perangkat lunak (software) untuk mengelola data dan operasi, perangkat keras (hardware) sebagai infrastruktur fisik, dan brainware yaitu orang-orang yang mengendalikan dan mengelola sistem ini.

Penerapan teknologi digital dalam Pembangunan IKN sendiri juga tertuang dalam Undang-Undang No.3 Tahun 2022 dan Peraturan Presiden No.63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara.

Salah satu key performance indicators (KPI) Pembangunan adalah mencapai peringkat paling tinggi dalam e-government development index dari UN dan memperoleh nilai di atas 75 persen dalam hal kepuasan layanan digital untuk aktor bisnis.

Baca juga: Basuki Beberkan Penerapan ESG dalam Proyek Infrastruktur IKN

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Sistem Pangan Berkelanjutan Punya 3 Hambatan, Salah Satunya Makanan Murah
Sistem Pangan Berkelanjutan Punya 3 Hambatan, Salah Satunya Makanan Murah
Pemerintah
Inggris Genjot Tenaga Angin Darat, Target 29 GW pada 2030
Inggris Genjot Tenaga Angin Darat, Target 29 GW pada 2030
Pemerintah
Perubahan Iklim Terlalu Cepat, Hutan Pun Sulit Beradaptasi
Perubahan Iklim Terlalu Cepat, Hutan Pun Sulit Beradaptasi
LSM/Figur
Waste Station dan Single Stream Recycling, Strategi Rekosistem Ajak Anak Muda Kelola Sampah
Waste Station dan Single Stream Recycling, Strategi Rekosistem Ajak Anak Muda Kelola Sampah
Swasta
Dari Leuser hingga Jakarta, Perempuan dan Komunitas Muda Jadi Garda Depan Lingkungan
Dari Leuser hingga Jakarta, Perempuan dan Komunitas Muda Jadi Garda Depan Lingkungan
LSM/Figur
FIF Kembangkan UMKM hingga Pensiunan lewat Pendanaan Tanpa Bunga
FIF Kembangkan UMKM hingga Pensiunan lewat Pendanaan Tanpa Bunga
Swasta
KG Media Kolaborasi dengan Unilever, Bikin Edukasi Lingkungan Lebih Atraktif
KG Media Kolaborasi dengan Unilever, Bikin Edukasi Lingkungan Lebih Atraktif
Swasta
Baru 370 dari 5000 Sekolah di Jakarta Tanamkan Pendidikan Lingkungan
Baru 370 dari 5000 Sekolah di Jakarta Tanamkan Pendidikan Lingkungan
Swasta
36 Atraktor Dipasang di Belitung Timur, Bantu Nelayan Dapat Cumi
36 Atraktor Dipasang di Belitung Timur, Bantu Nelayan Dapat Cumi
Swasta
KLH Akan Cabut Izin Lingkungan 9 Usaha Pemicu Longsor di Puncak
KLH Akan Cabut Izin Lingkungan 9 Usaha Pemicu Longsor di Puncak
Pemerintah
Banjir Masih Akan Hantui Indonesia, Lemahnya Monsun Australia Faktor Cuacanya
Banjir Masih Akan Hantui Indonesia, Lemahnya Monsun Australia Faktor Cuacanya
Pemerintah
KLH: Perusahaan Harus Ikut PROPER, Banyak yang Belum Patuh
KLH: Perusahaan Harus Ikut PROPER, Banyak yang Belum Patuh
Pemerintah
Usung Kearifan Lokal, BREWi JAYA Jadi Wujud Bisnis Berkelanjutan UB untuk Pendidikan Terjangkau
Usung Kearifan Lokal, BREWi JAYA Jadi Wujud Bisnis Berkelanjutan UB untuk Pendidikan Terjangkau
LSM/Figur
OECD: Biaya Kekeringan Diperkirakan Naik 35 Persen pada 2035
OECD: Biaya Kekeringan Diperkirakan Naik 35 Persen pada 2035
Pemerintah
Ramai PHK dan Susah Dapat Kerja? FAO Ajak Lirik Sektor Pertanian
Ramai PHK dan Susah Dapat Kerja? FAO Ajak Lirik Sektor Pertanian
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau