Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2024, 15:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun disebut telah mencatat dalam lima tahun terakhir, bencana terbesar di Indonesia adalah longsor dan banjir, yang dipengaruhi oleh deforestasi.

Pemerintah klaim deforestasi turun

Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat deforestasi Indonesia mencapai 4,56 juta hektare (ha) pada 2013-2022.

Dikutip dari laman KLHK, Selasa (13/2/2024), Indonesia telah berhasil menurunkan angka deforestasi sampai titik terendah pada tahun 2021-2022 sebesar 104.000 hektar. Sementara, deforestasi Indonesia tahun 2020-2021 adalah sebesar 113.500 hektar.

Baca juga: Laju Deforestasi di Indonesia Terbesar Keempat di Dunia

Sebagai informasi, Indonesia mulai menghitung tingkat deforestasi sejak tahun 1990.

Faktanya, deforestasi tertinggi terjadi pada periode tahun 1996 sampai 2000, yaitu 3,5 juta hektar per tahun.

Periode 2002 sampai 2014 sebesar 0,75 juta hektar per tahun, dan mencapai titik terendah laju deforestasi pada tahun 2022 sebesar 104.000 hektar.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan angka deforestasi mengalami fluktuasi setiap tahunnya selama satu dekade terakhir. 

Berikut rincian angka deforestasi berdasarkan catatan KLHK:

  1. Tahun 2013 seluas 730 hektar
  2. Tahun 2014 seluas 400 hektar
  3. Tahun 2015 seluas 1,09 juta hektar
  4. Tahun 2016 seluas 630.000 hektar
  5. Tahun 2017 seluas 480.000 hektar
  6. Tahun 2018 seluas 440.000 hektar
  7. Tahun 2019 seluas 460.000 hektar
  8. Tahun 2020-2021 seluas 113.500 hektar
  9. Tahun 2022 seluas 104.000 hektar

 

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com