Terkait bahan baku, Sobur mengatakan pengelolaan hutan yang baik ikut menjadi penentu masa depan industri furnitur.
Menurutnya, tanpa pengelolaan hutan lestari, industri furnitur tidak akan mampu bertahan.
Sejatinya, kata dia, Indonesia tidak kekurangan bahan baku ramah lingkungan, misalnya rotan.
“Indonesia adalah penghasil rotan terbesar dan terbaik di dunia,” ujar Sobur.
Baca juga: 5 Cara Mudah Membentuk Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Ia menjelaskan, tak sedikit peserta IFEX 2024 yang menjadikan rotan sebagai bahan baku utama atau bahan campuran produk mereka, seperti Estetika Indonesia dan Furnibest.
Dina dari Estetika Indonesia mengatakan furnitur berbahan baku rotan menjadi produk mereka yang paling laris dan banyak dicari konsumen.
Sementara itu, Erlangga dari Furnibest yang juga menggunakan rotan pada produknya mengatakan bahkan sejak hari pertama IFEX, produknya telah menarik minat buyer dari Turki.
Keduanya mengakui bahwa IFEX memberikan keuntungan besar bagi perkembangan bisnis mereka.
IFEX memfasilitasi peserta untuk berinteraksi langsung dengan buyers internasional. Erlangga menyatakan pihaknya berencana memperluas ruang pameran pada gelaran IFEX berikut.
Presiden Direktur Dyandra Promosindo Daswar Marpaung menambahkan, pihaknya sangat senang melihat antusiasme para pengunjung dan peserta pameran IFEX 2024.
"Seperti telah kami sampaikan bahwa Dyandra Promosindo bersama HIMKI akan konsisten mendukung pertumbuhan dan perkembangan industri furnitur,” ujar Daswar.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya