Dia menambahkan, dibutuhkan intervensi dan koreksi global untuk mengatasi hambatan dan ketimpangan.
Intervensi juga diperlukan guna menciptakan nilai lokal di negara berkembang yang banyak di antaranya masih tertinggal.
Baca juga: Sambut Green Jobs, Ini 5 Lapangan Kerja dari Energi Terbarukan
"Pola konsentrasi dalam geografi dan teknologi mengancam semakin intensifnya ketimpangan dekarbonisasi dan menimbulkan risiko signifikan terhadap pencapaian target tiga kali lipat energi terbarukan," tutur La Camera.
Irena menegaskan, ketimpangan pertumbuhan energi terbarukan tidak hanya berdampak pada distribusi geografis, namun juga penerapan teknologi.
Irena merekomendasikan peningkatan pendanaan secara besar-besaran dan kolaborasi internasional yang kuat untuk mempercepat transisi energi, dan menempatkan negara-negara berkembang sebagai prioritas utama.
Investasi diperlukan dalam jaringan listrik, pembangkitan, fleksibilitas, dan penyimpanan energi.
Agas mencapai target energi terbarukan tiga kali lipat pada 2030, dibutuhkan penguatan kelembagaan, kebijakan, dan keterampilan.
Baca juga: Mengejar 100 Persen Energi Terbarukan di Nusa Penida Bali
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya