Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Persen Orang Terkaya RI Hasilkan Emisi 30 Kali Lipat dari Masyarakat Miskin

Kompas.com - 04/04/2024, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - 1 persen orang terkaya di Indonesia menghasilkan emisi karbon 30 kali lebih besar daripada rata-rata emisi kelompok masyarakat miskin.

Hal tersebut mengemuka dalam kajian Greenpeace Indonesia dan Center of Economic and Law Studies (Celios) berjudul Dampak Transisi Ekonomi Hijau terhadap Perekonomian, Pemerataan, dan Kesejahteraan Indonesia yang dirilis Desember 2023.

Temuan itu mengindikasikan, ketimpangan pendapatan memiliki kaitan erat dengan kesenjangan emisi, di mana kelompok orang kaya menghasilkan karbon lebih besar.

Baca juga: Kontribusi Emisi Besar, Kota Perlu Didekarbonisasi

Menurut data World Inequality Report 2022, populasi Indonesia rata-rata menghasilkan jejak karbon 3,3 ton setara karbon dioksida per kapita.

Dari angka tersebut, 50 persen masyarakat miskin menghasilkan emisi 1,4 ton setara karbon dioksida per kapita.

Di sisi lain, 10 persen orang terkaya mengeluaskan emisi 11,8 ton setara karbon dioksida per kapita.

Sedangkan 1 persen orang paling kaya menghasilkan emisi 42,2 ton setara karbon dioksida per kapita.

Baca juga: Komitmen Nol Emisi, PLN Siapkan Gasifikasi Pembangkit Listrik Sulawesi-Maluku

Itu berarti, terjadi kesenjangan emisi setara 30 kali lipat antara kelompok kaya dengan masyarakat miskin.

Studi Celios dan Greenpeace Indonesia menyebutkan, ketimpangan tersebut terjadi karena kesenjangan konsentrasi penguasaan energi fosil di dunia.

"90 persen energi fosil baik dari batu bara, minyak, dan gas hanya dikuasai 12 negara. Sedangkan energi terbarukan lebih merata dengan 58 negara menguasai 70 persen sumber daya," tulis studi tersebut.

Ketimpangan penguasaan tersebut juga berpotensi membuat harga bahan bakar fosil menjadi tidak stabil ketika terjadi konflik global yang melibatkan negara produsen.

Baca juga: SCG Siap Rilis Semen Rendah Karbon Generasi Kedua, Tekan 15 Persen Emisi

Kesenjangan global

Kesenjangan emisi antara si kaya dengan si miskin juga terjadi secara global.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, emisi yang dihasilan 1 persen orang-orang terkaya atau konglomerat di dunia setara dengan emisi dari dua pertiga penduduk termiskin di dunia, atau sekitar 5 miliar orang.

Analisis tersebut disampaikan oleh organisasi nirlaba Oxfam International yang diterbitkan pada November 2023.

Salah satu penulis laporan tersebut, Max Lawson, mengatakan kepada AFP, meski memerangi krisis iklim perlu dilakukan bersama, tidak semua orang memiliki tanggung jawab yang sama.

Oleh karena itu, kebijakan pemerintah juga harus disesuaikan.

"Semakin kaya Anda, semakin mudah untuk mengurangi emisi pribadi dan investasi Anda," kata Lawson.

Lawson menekankan agar orang-orang kaya membatasi keinginan mereka untuk mengeluarkan emisi lebih banyak.

Baca juga: Atasi Krisis Iklim, Kalsel Buat Tim Evaluasi Emisi Gas Rumah Kaca

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Olahkarsa dan GBCI Kerja Sama Sertifikasi Desain dan Bangunan Hijau

Olahkarsa dan GBCI Kerja Sama Sertifikasi Desain dan Bangunan Hijau

Swasta
'Power Wheeling' Dinilai Buka Peluang Investasi Energi Terbarukan di Indonesia

"Power Wheeling" Dinilai Buka Peluang Investasi Energi Terbarukan di Indonesia

LSM/Figur
Ikut WWF ke-10 di Bali, Hutama Karya Pamer 17 Bendungan yang Dibangun

Ikut WWF ke-10 di Bali, Hutama Karya Pamer 17 Bendungan yang Dibangun

BUMN
Elon Musk Disebut Pertimbangkan Investasi Baterai Kendaraan Listrik di RI

Elon Musk Disebut Pertimbangkan Investasi Baterai Kendaraan Listrik di RI

Pemerintah
JETP Harus Lirik Energi Terbarukan Berbasis Komunitas yang Pangkas Kemiskinan 16 Juta Orang

JETP Harus Lirik Energi Terbarukan Berbasis Komunitas yang Pangkas Kemiskinan 16 Juta Orang

LSM/Figur
BUMN Patungan Bangun Sistem Penyediaan Air di Bandung, Bisa Langsung Diminum

BUMN Patungan Bangun Sistem Penyediaan Air di Bandung, Bisa Langsung Diminum

BUMN
Dewan Air Dunia Dorong Infrastruktur Air Bersih di Daerah Tertinggal

Dewan Air Dunia Dorong Infrastruktur Air Bersih di Daerah Tertinggal

Pemerintah
AHY Ajak Seluruh Pihak Jaga Air Bersih yang Makin Terbatas

AHY Ajak Seluruh Pihak Jaga Air Bersih yang Makin Terbatas

Pemerintah
Mahasiswa Asing Lestarikan Warisan Dunia di Situs Manusia Purba Sangiran

Mahasiswa Asing Lestarikan Warisan Dunia di Situs Manusia Purba Sangiran

Pemerintah
Jualan Karbon Kredit dari Alam, RI Bisa Untung Rp 112,5 Triliun Per Tahun

Jualan Karbon Kredit dari Alam, RI Bisa Untung Rp 112,5 Triliun Per Tahun

Pemerintah
Lestarikan Warisan Budaya, Kemendikbudristek Luncurkan IHA

Lestarikan Warisan Budaya, Kemendikbudristek Luncurkan IHA

Pemerintah
Indonesia Inisiasi 'Global Water Fund' Danai Pengelolaan Air

Indonesia Inisiasi "Global Water Fund" Danai Pengelolaan Air

Pemerintah
WWF: Bukan Hanya Diskusi, tapi Rencana Aksi dan Integrasi

WWF: Bukan Hanya Diskusi, tapi Rencana Aksi dan Integrasi

Pemerintah
Para Kepala Negara Didorong Masukkan Hak Air dalam Konstitusi

Para Kepala Negara Didorong Masukkan Hak Air dalam Konstitusi

Pemerintah
Indonesia Bisa Jadi Pemimpin Industri Penyimpanan Karbon di ASEAN

Indonesia Bisa Jadi Pemimpin Industri Penyimpanan Karbon di ASEAN

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com