Hal ini bukan pertanda baik mengingat meningkatnya tekanan panas di seluruh dunia, dan menambah daftar potensi dampak iklim terhadap kesehatan manusia, mulai dari jantung hingga ginjal.
Penelitian sebelumnya juga mengamati hubungan antara polusi udara dan infertilitas.
Panas ekstrem juga diketahui memengaruhi siklus ovulasi wanita dan kualitas sel telur.
Penelitian ini merupakan bagian dari program ‘HeatSafe’ Universitas Nasional Singapura, yang mengeksplorasi dampak panas ekstrem terhadap masyarakat.
Dengan menelusuri catatan kelahiran lebih dari 31.000 wanita, para peneliti menemukan hubungan positif antara menghindari cuaca panas ekstrem selama trimester ketiga kehamilan dan rendahnya risiko kelahiran prematur.
Baca juga: Tak Hanya Kesehatan, Puntung Rokok Juga Merusak Lingkungan
Wanita hamil cenderung mengambil tindakan yang lebih protektif jika mereka bisa, seperti menyalakan AC.
Proyek HeatSafe lainnya berfokus pada kesejahteraan pekerja konstruksi dan pekerja pertunjukan dalam kondisi panas terik.
Solusi yang mungkin dilakukan adalah dengan membawa air dingin yang terisolasi, istirahat yang diwajibkan, dan seragam yang dapat menyerap keringat.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya