Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2024, 18:33 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Pada bulan Januari 2023, proposal bersama untuk melarang PFAS diajukan ke Uni Eropa oleh Denmark, Jerman, Belanda, Norwegia, dan Swedia, yang semuanya memiliki peraturan internal yang kuat mengenai PFAS.

Namun rencana Uni Eropa yang bocor pada bulan Oktober tampaknya diam-diam menghilangkan proposal tersebut dari daftar yang akan diajukan menjelang pemilihan parlemen Eropa tahun ini.

Baca juga: PBB Sepakati Kerangka Kerja Baru Manajemen Bahan Kimia

Pada bulan Maret tahun ini, Uni Eropa memberikan lampu hijau untuk melarang PFHxA, subkelompok bahan kimia yang selamanya digunakan dalam kemasan makanan dan pakaian.

Pembatasan ini akan diterapkan secara bertahap dalam tiga tahun mendatang.

Larangan umum terhadap PFAS dalam kemasan makanan dan mainan diperkirakan akan diberlakukan, meskipun sejauh ini penggunaan PFAS untuk keperluan industri telah dihilangkan dari pembatasan tersebut.

Konsentrasi maksimum PFAS dalam air telah ditetapkan dan akan berlaku mulai Januari 2026, dan proposal untuk membatasi bahan kimia dalam busa pemadam kebakaran telah mendapat dukungan dari European Chemicals Agency (ECHA).

Pada tahun 2020, Denmark menjadi negara pertama yang melarang bahan kimia PFAS. Tahun lalu, AS juga mengusulkan pembatasan penggunaan bahan kimia selamanya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau