JAKARTA, KOMPAS.com - Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Bulgaria merangkap Makedonia Utara dan Albania Iwan Bogananta memfasilitasi pertemuan antar parlemen Indonesia-Bulgarian guna memperkuat kembali hubungan bilateral Indonesia dan Bulgaria.
Iwan mengatakan, hubungan kedua negara telah terjalin selama 68 tahun, sejak tahun 1956. Banyak kerjasama yang telah dilakukan, baik itu dalam bidang politik, ekonomi, pertanahan maupun sosial budaya.
Khusus perdagangan bilateral, menunjukkan tren peningkatan sebesar 49 persen dengan total nilai 775 juta dollar AS atau ekuivalen Rp 1,2 triliun.
Baca juga: Investor Bulgaria Jajaki Kerja Sama Sektor Pendidikan di Indonesia
"Salah satu program unggulan adalah Indonesia Spice Up The World, dengan mewujudkan program Rendang Goes to Europe dalam hal ini membangun pabrik produksi dan rantai pasok makanan Indonesia di Bulgaria," ucap Iwan, dalam rilis, Rabu (1/5/2024).
Ketua Badan Pengkajian MPR RI Djarot Syaiful Hidayat menambahkan, Indonesia sebagai ekonomi terbesar di kawasan ASEAN dengan berbagai potensinya yang terus berkembang dapat menjadi pintu masuk ideal bagi Bulgaria untuk masuk ke dalam pasar bersama ASEAN.
Di sisi lain, Bulgaria sebagai bagian dari Uni Eropa diharapkan bisa menjadi salah satu pintu masuk kerjasama kemitraan yang lebih dalam dengan Indonesia.
"Oleh karenanya, kami berharap akan tercipta persahabatan, kesaling percayaan dan saling menguatkan antara Indonesia dan Bulgaria yang dalam jangka panjang akan memberikan citra positif kedua belah pihak dengan seluruh mitra-mitra di kawasan," ujar Djarot.
Kemitraan Indonesia dan Bulgaria sebagai negara berdaulat tentunya penting untuk bisa saling berbagi pengalaman historis tentang penguatan demokrasi dan pembangunan nasional.
Baca juga: Indonesian Sales Mission di Bulgaria Hasilkan Transaksi 5,6 Juta USD
Indonesia memiliki sistem parlemen berbasis trikameral, yakni tiga institusi parlemen yang memiliki tugas dan fungsi masing-masing.
Terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang diisi oleh utusan partai politik dan Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) yang dipilih langsung dari masing-masing provinsi, Majelis Permusayawaratan Rakyat (MPR) yang menjadi rumah bersama antara DPR dan DPD.
MPR RI menjadi lembaga negara yang memiliki kewenangan khusus dalam merumuskan, mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Anggotanya saat ini berjumlah 711 orang ( 575 orang dari DPR dan 136 orang dari DPD).
Ketua dan anggota Parlemen Persahabatan Indonesia-Bulgaria (Friends of Indonesia) Stanislav Bogdanski mengapresiasi kunjungan anggota parlemen Indonesia.
Baca juga: Gastronomi Talks IGC: Menjelajahi Potensi Diplomasi Kuliner Berkelanjutan Indonesia
Dengan dibentuknya Parlemen Persahabatan Indonesia-Bulgaria merupakan wadah untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara dalam segala Bidang. Indonesia adalah negara dengan populasi besar dan memiliki ragam budaya yang indah.
Dalam empat tahun terakhir, kerja sama kedua negara terus meningkat, tidak hanya antar pemerintah, namun juga dengan pihak swasta dan people-to-people contacts.
Selain itu, Stanislav juga sangat mendorong penguatan kerja sama antar-parlemen kedua negara.
Menurutnya, ideologi pancasila yang dimiliki Indonesia patut dijadikan contoh, karena mampu mengakomodasi kepentingan dan keberagaman masyarakat Indonesia.
Diskusi antara parlemen berlangsung produktif, ke depan parlemen Bulgaria berencana akan melakukan kunjungan balasan untuk memperkuat kerjasama antar parlemen kedua negara.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya