Strategi penguatan modal sosial, pelatihan kerja langsung (On the Job Training/OJT), dan pembangunan teknologi lokal EBT telah dilaksanakan oleh pendiri Lembaga Inisiatif Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) pada program PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) yang berbasis masyarakat di berbagai daerah.
Sehingga PLTMH di Indonesia dapat mulai dibangun dengan teknologi lokal yang ekonomis, handal dengan servis lokal, dan berbasis masyarakat.
Selain itu, masyarakat di daerah rata-rata memiliki kemampuan personal yang terampil dan cakap dalam mengimplementasikan hal-hal teknis, termasuk teknologi lokal.
Teknologi lokal untuk EBT dan industri lokal dapat dibangun sesuai kebutuhan daerah dengan meningkatkan kapasitas dari workshop lokal, melalui dukungan dari para pemangku kepentingan terkait.
Realisasi teknologi lokal ini dapat berpeluang menurunkan biaya investasi, meningkatkan kualitas SDM pada adaptasi inovasi teknologi, serta memacu pertumbuhan ekonomi daerah.
Pembukaan lapangan kerja hijau (green jobs) di daerah dapat menarik SDM terpelajar dan terampil dari kota dalam rangka mensupervisi SDM lokal pada pengembangan teknologi dan ekonomi di daerah sehingga dapat mengurangi arus urbanisasi serta mengoptimalkan bonus demografi Indonesia sampai 2035.
Hal ini dapat turut mempercepat peningkatan kualitas SDM lokal sekaligus membangun kemandirian dan rasa kepemilikan masyarakat di daerah sehingga dapat tercapai multiplier effect pada beberapa bidang sekaligus, yaitu inovasi teknologi, ekonomi, sosial, serta lingkungan.
Penguatan tata kelola EBT perlu dilakukan secara terintegrasi dari semua pemangku kepentingan melalui upaya kolaboratif yang melibatkan lembaga pemerintah, swasta, lembaga swadaya, dan komunitas lokal.
Oleh sebab itu, membutuhkan komitmen bersama antarkementerian/lembaga terkait, serta upaya untuk menyelaraskan kebijakan-kebijakan yang ada agar mendukung implementasi energi terbarukan beserta ekonomi produktif, khususnya di daerah, sehingga selaras dengan rencana pembangunan nasional.
Mewujudkan peluang besar Indonesia memanfaatkan bonus demografi dan inovasi teknologi untuk keluar dari middle income trap, menjadi negara maju peringkat ketujuh dunia pada 2030 dan kemudian peringkat keempat pada 2050.
Dengan pembangunan ekonomi hijau yang demokratis untuk mencapai kehidupan Rakyat Indonesia yang makmur, adil, dan sejahtera.
*Kunny Izza Indah Afkarina, Peneliti The Habibie Center
Pradygdha Kumayan Jati, Manajer Program Infrastruktur IBEKA
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya