Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WVI Luncurkan 'Run for The East', Bangun Pendidikan Literasi di Papua

Kompas.com - 17/05/2024, 11:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Wahana Visi Indonesia (WVI) meluncurkan kampanye Run for The East (R4TE) dalam bentuk kegiatan lari bersama sekaligus menggalang dana untuk pendidikan literasi anak-anak di wilayah Asmat dan Wamena, Papua.

Head of Social Impact & Sustainability WVI Franky Banfatin menjelaskan, Run for The East adalah bagian dari kampanye Childhood Hope yang berfokus pada pengembangan bagi anak-anak di wilayah terjauh dan tertinggal. 

“Run for The East ini bagian dari kampanye Wahana Visi Indonesia yang dinamakan Childhood Hope untuk fokus pemberian kesejahteraan bagi anak-anak di Timur Indonesia, khususnya di Papua,” kata Franky saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (16/5/2024). 

Baca juga: Indonesia-Jerman Kerja Sama Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Industri

Run for The East akan diikuti setidaknya enam perusahaan yang berdonasi dengan cara berlari sejauh minimal 5 km, komunitas pelari, serta duta kampanye Run for The East.

"Kami mengajak mitra dan masyarakat mewujudkan harapan dengan berlari bersama
mengkampanyekan isu pendidikan, sekaligus berkontribusi dalam penyediaan fasilitas dan akses pendidikan melalui Kampung Literasi,” imbuhnya. 

Bangun Kampung Literasi

Franky menjelaskan, dana yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk membuat kampung literasi di dua wilayah tersebut. Komponen di dalamnya termasuk rumah baca dan materi pelatihan. 

“Dari donasi yang terkumpul, akan kami berikan dalam bentuk kampung literasi, kami menyediakan rumah baca di Asmat dan Wamena. Tak hanya bangunan fisik, ada materi pendidikan konteksual dan peningkatan kapasitas bagi orang tua, guru, tutor, masyarakat, termasuk tokoh adat, dan juga tokoh agama,” paparnya.

Baca juga: Semakin Tinggi Pendidikan Orangtua, Kian Baik Kualitas Pengasuhan Anak

Education Manager WVI Marthen S. Sambo menjabarkan, nantinya materi pendidikan akan memiliki kurikulum dengan sekitar 21 sesi pertemuan.

Dalam satu kali pertemuan, anak-anak bisa berkegiatan mulai dari bernyanyi, bercerita, hingga belajar, ditemani oleh para tutor yang telah mendapatkan pelatihan. 

Sehingga, tidak hanya menyediakan bahan bacaan seperti buku cerita bergambar, di dalam rumah baca, anak dapat belajar mulai dari hal paling sederhana seperti pelafalan kata.

"Contoh satu sesi pertama adalah mengenal huruf pertama nama anak, disuruh menuliskan di atas pasir, daun, atau apapun yang ada di sekitar, lalu diminta bunyikan. Sederhana tapi harus dibuat menarik," tutur Marthen. 

Orang tua nantinya juga akan memperoleh pelatihan, agar dapat menemani dan membantu anaknya dalam peningkatan literasi. 

Kegiatan bersama anak-anak di salah satu Rumah Baca yang dihadirkan Wahana Visi Indonesia di Papua.Dok. Wahana Visi Indonesia Kegiatan bersama anak-anak di salah satu Rumah Baca yang dihadirkan Wahana Visi Indonesia di Papua.

Literasi di Papua masih sangat rendah

Marthen mengungkapkan, literasi masih menjadi isu utama bagi anak-anak di Papua. Tahun 2023, WVI mengumpulkan data di Jayapura, Biak, dan Jayawijaya. Dari 2.119 murid kelas 3 di 171 SD, ditemukan bahwa 58 persen siswa membaca dengan pemahaman, 12 persen pembaca pemula, dan 30 persen bukan pembaca atau belum bisa membaca.

Data ini tidak jauh berbeda dengan data yang didapatkan dari Asmat dan Wamena. Secara umum, kata dia, pulau Papua adalah wilayah dengan angka literasi paling rendah se-Indonesia. 

“Kendala utamanya ada di akses dan keterbatasan guru menguasai literasi. Masih ada guru belum lancar membaca dan belum mampu mengajarkan literasi secara komprehensif," tutur Marthen. 

Baca juga: Hadirkan Layanan Terjangkau dan Berkualitas, Guruku.com Bantu Atasi Kesenjangan Pendidikan di Indonesia

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Dukung Dunia Pendidikan, BRI Peduli Salurkan Bantuan Rp 500 Juta kepada SDN di Bogor
Dukung Dunia Pendidikan, BRI Peduli Salurkan Bantuan Rp 500 Juta kepada SDN di Bogor
BUMN
Riset: Tips Jitu Percepat Transisi Energi adalah Kolab dengan China
Riset: Tips Jitu Percepat Transisi Energi adalah Kolab dengan China
LSM/Figur
Lewat Label 'Kota Kotor', KLH Dorong Perbaikan Pengelolaan Sampah
Lewat Label "Kota Kotor", KLH Dorong Perbaikan Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Pertamina Port Logistik Gelar Aksi Transplantasi Terumbu Karang dan Pembersihan Sampah di Kepulauan Seribu
Pertamina Port Logistik Gelar Aksi Transplantasi Terumbu Karang dan Pembersihan Sampah di Kepulauan Seribu
BUMN
Bank Lokal Ternyata Lebih Tangguh dan Bermanfaat dalam Krisis Iklim
Bank Lokal Ternyata Lebih Tangguh dan Bermanfaat dalam Krisis Iklim
Swasta
Konsep Baru Adipura: Yang Gagal Kelola Sampah Bakal Dapat Predikat Kota Kotor
Konsep Baru Adipura: Yang Gagal Kelola Sampah Bakal Dapat Predikat Kota Kotor
Pemerintah
Transparansi ESG Jadi Sorotan Baru Dunia Usaha, Bagaimana di Tanah Air?
Transparansi ESG Jadi Sorotan Baru Dunia Usaha, Bagaimana di Tanah Air?
Swasta
Pantau Konsumsi Energi AI, IEA Resmikan Observatorium Khusus
Pantau Konsumsi Energi AI, IEA Resmikan Observatorium Khusus
Pemerintah
KKP Minta Komdigi 'Take Down' Situs Jual Beli Pulau Indonesia
KKP Minta Komdigi "Take Down" Situs Jual Beli Pulau Indonesia
Pemerintah
Dorong Logistik Berkelanjutan, KAI Logistik Tanam 500 Mangrove
Dorong Logistik Berkelanjutan, KAI Logistik Tanam 500 Mangrove
BUMN
KKP Bantah Isu 4 Pulau di Anambas Dijual di Situs Internasional
KKP Bantah Isu 4 Pulau di Anambas Dijual di Situs Internasional
Pemerintah
Studi Baru Sebut Larangan Kantong Plastik Ampuh Kurangi Penggunaan
Studi Baru Sebut Larangan Kantong Plastik Ampuh Kurangi Penggunaan
LSM/Figur
Kompleksitas Sawit di Tesso Nilo adalah Buah Ketidaktegasan Pemerintah
Kompleksitas Sawit di Tesso Nilo adalah Buah Ketidaktegasan Pemerintah
Pemerintah
Komisi Eropa Berencana Batalkan Penyusunan Regulasi Anti-Greenwashing
Komisi Eropa Berencana Batalkan Penyusunan Regulasi Anti-Greenwashing
Pemerintah
Lawan Krisis Iklim, BRIN Genjot Pemuliaan Tanaman Buah Pakai Speed Breeding
Lawan Krisis Iklim, BRIN Genjot Pemuliaan Tanaman Buah Pakai Speed Breeding
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau