Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harita Tambah Dua Entitas Baru demi Keberlanjutan dan Efisiensi

Kompas.com - 28/05/2024, 14:32 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, bentuk dua entitas baru, PT Bhakti Bumi Sentosa (BBS) dan PT Cipta Kemakmuran Mitra (CKM).

Dua entitas baru ini merupakan bagian dari inisiatif strategis perusahaan untuk memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan dan meningkatkan efisiensi operasional.

Direktur Utama PT Trimegah Bangun Persada Tbk Roy Arman Arfandy menuturkan, pembentukan kedua unit usaha ini merupakan langkah signifikan dalam strategi meningkatkan keberlanjutan dan efisiensi operasional.

"Dengan mengolah sisa hasil produksi menjadi produk yang lebih bernilai, kami tidak hanya mengoptimalkan operasi kami, tetapi juga memperkuat komitmen kami terhadap pengelolaan lingkungan," ujar Roy dalam keterangan kepada Kompas.com, Senin (27/5/2024).

Baca juga: Harita Nickel Persilakan Organisasi Kehutanan Lakukan Kajian Sosial di Pulau Obi

PT Bhakti Bumi Sentosa (BBS) didirikan dengan fokus pada peningkatan praktik pengelolaan sisa hasil produksi.

Entitas ini akan mengolah sisa hasil produksi dari proses HPAL, berupa tailing, menjadi barang-barang bernilai ekonomi, selaras dengan prinsip ekonomi sirkular.

Dengan mengubah sisa hasil produksi menjadi produk bernilai tambah, PT BBS akan berkontribusi pada tujuan keberlanjutan perusahaan dan efisiensi operasional.

PT Halmahera Persada Lygend (anak perusahaan yang dimiliki langsung sebesar 45 persen oleh PT Trimegah Bangun Persada Tbk) memegang 21.026 saham (kepemilikan 94,24 persen), sementara Hong Kong Blue Whale International Limited memegang 1.285 saham (kepemilikan 5,76 persen).

Baca juga: Progres Terbaru Rencana PLTS 300 MegaWatt Harita di Pulau Obi

PT Cipta Kemakmuran Mitra (CKM) didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dengan memproduksi kapur tohor atau quicklime, salah satu bahan utama yang diperlukan untuk proses pemurnian bijih nickel kadar rendah menggunakan teknologi High-Pressure Acid Leach (HPAL).

Unit usaha baru ini bertujuan untuk memastikan stabilitas dan efisiensi pasokan bahan utama ini, sehingga mendukung proses produksi dan efektivitas operasional secara keseluruhan. PT

Trimegah Bangun Persada Tbk memegang 4.040 saham (kepemilikan 40 persen), sementara Hong Kong Blue Whale International Limited memegang 6.060 saham (kepemilikan 60 persen).

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau