Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rasminto
Dosen

Dosen Prodi Geografi FKIP Universitas Islam 45 (UNISMA) dan Pemerhati Sosial dan Kependudukan

Eksploitasi Air Tanah: Tantangan dan Peluang Jakarta

Kompas.com - 11/06/2024, 19:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kerugian tersebut diperhitungkan akibat terjadinya penurunan muka tanah yang menyebabkan pergeseran struktur tanah yang mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur bangunan, jalan, dan jembatan, sehingga memengaruhi aktivitas harian penduduk.

Relasi manusia dan lingkungan hidup

Persoalan air tanah di Jakarta, tidak terlepas dari persoalan ekologis yang perlu menjadi perhatian utama bagi penduduknya, termasuk relasi manusia dengan lingkungannya.

Bicara relasi antara manusia dan lingkungan, kita akan masuk dalam konteks hubungan yang kompleks dan saling bergantung antara manusia dan lingkungannya sendiri. Manusia membutuhkan lingkungan untuk mendapatkan udara bersih, makanan, tempat tinggal dan terutama air.

Kelangsungan hidup manusia tergantung pula pada kelestarian ekosistemnya. Namun karena kemampuan berpikir manusia dengan perilakunya yang melebihi kemampuan biota lainnya, maka manusia menjadi faktor yang penting (Andi Susilawaty et al, 2021).

Ekosistem yang sehat memberikan banyak manfaat esensial, seperti hutan yang menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen, serta lautan yang menjadi sumber protein bagi miliaran orang.

Setiap orang mempunyai hak dan kewajiban untuk berperan serta dalam mengelola lingkungan hidup.

Kedudukan manusia yang integral dalam biosfer, mengharuskannya bersikap imanen, tetapi karena tanggung jawabnya yang lebih dibandingkan dengan makhluk hidup lain, maka manusia harus bersikap transenden terhadap sumber daya yang mendukungnya, karena harus bersikap melindungi dan mengayomi komponen lain (Desy Safitri, Ferdy Fauzan Fauzan, Arita Marini, 2020).

Cara kita memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam berdampak langsung pada kesehatan dan keseimbangan ekosistem di bumi.

Sayangnya, banyak aktivitas manusia telah menyebabkan krisis lingkungan serius. Deforestasi, industrialisasi, dan urbanisasi yang tak terkendali menyebabkan hilangnya habitat alami dan penurunan keanekaragaman hayati.

Pencemaran udara dan air akibat limbah industri dan penggunaan bahan kimia berbahaya telah merusak ekosistem serta mengancam kesehatan manusia dan hewan.

Perubahan iklim yang dipicu oleh emisi gas rumah kaca dari pembakaran bahan bakar fosil menyebabkan peningkatan suhu global, yang memicu bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan badai yang semakin sering dan intens. Ini semua merupakan bagian dari krisis lingkungan yang dihadapi dunia saat ini.

Tantangan dalam upaya menjaga relasi yang harmonis antara manusia dan lingkungan yang dihadapi tidaklah sedikit.

Pertumbuhan populasi yang cepat dan kebutuhan ekonomi yang meningkat sering kali menekan sumber daya alam hingga batasnya.

Laju pertumbuhan penduduk Indonesia selalu di atas 1 persen per tahun, bahkan pada rentang tahun 1971-1980 mencapai angka 2,31 persen, dan rentang tahun 2020-2024 berada pada angka 1,1 persen (BPS, 2024).

Angka laju pertumbuhan penduduk Indonesia tersebut di atas rata-rata pertumbuhan dunia yang hanya 0,9 persen per tahun, saat ini jumlah penduduk Indonesia terbesar keempat dunia dengan jumlah penduduk sebanyak 279,58 juta jiwa (Worldometers, 2024).

Data tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi permasalahan penduduk Indonesia. Meski demikian, peluang untuk perubahan selalu ada.

Kebijakan zona bebas air tanah Jakarta

Pemerintah Daerah Khusus Jakarta telah mengambil berbagai langkah kebijakan untuk mengatasi masalah air tanah. Pemprov secara resmi melarang penggunaan air tanah di sejumlah lokasi sesuai peraturan yang berlaku.

Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 93/2021 tentang Zona Bebas Air Tanah yang mulai berlaku pada 1 Agustus 2023.

Namun, pada tataran praktiknya, implementasi kebijakan pengelolaan air tanah menghadapi berbagai tantangan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau