Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/07/2024, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Ekonomi sirkular belakangan ini kerap menjadi bahasan di berbagai forum di dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Ekonomi sirkular disebut dapat membuat perekonomian menjadi lebih berkelanjutan dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan.

Dilansir dari situs web Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, ekonomi sirkular adalah sistem atau model ekonomi yang bertujuan menghasilkan pertumbuhan dengan mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya dalam perekonomian selama mungkin.

Baca juga: Apple hingga SpaceX Tertarik Investasi di RI, Asal Ada Ekonomi Sirkular

Dengan sistem seperti itu, diharapkan dapat meminimalkan kerusakan sosial dan lingkungan yang disebabkan oleh pendekatan ekonomi linear.

Ekonomi sirkular mencakup serangkaian intervensi yang luas di semua sektor ekonomi seperti efisiensi sumber daya dan pengurangan emisi.

Selain itu, penerapan ekonomi sirkular menghasilkan berbagai manfaat baik untuk manusia maupun lingkungan.

Dilansir dari situs web World Resources Institute (WRI) dan Parlemen Eropa, berikut lima manfaat yang didapatkan dari penerapan ekonomi sirkular.

Baca juga: Bappenas Luncurkan Peta Jalan Ekonomi Sirkular 2025-2045

1. Melindungi lingkungan

Penggunaan kembali dan mendaur ulang produk akan memperlambat konsumsi sumber daya alam yang terbatas yang berimbas mencegah kerusakan keanekaragaman hayati.

Manfaat lain dari ekonomi sirkular adalah pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) tahunan.

Menciptakan produk yang lebih efisien dan berkelanjutan sejak awal akan membantu mengurangi konsumsi energi dan sumber daya.

Pasalnya, diperkirakan lebih dari 80 persen dampak lingkungan suatu produk ditentukan pada tahap desain.

Peralihan ke produk yang lebih awet dan dapat digunakan kembali lalu mendaur ulangnya akan mengurangi jumlah limbah.

Baca juga: MMSGI Tawarkan Model Sirkular Air di Lanskap Pascatambang

2. Mengurangi ketergantungan bahan baku

Populasi dunia terus bertambah dan permintaan akan bahan mentah pun meningkat. Namun, pasokan bahan baku yang esensial jumlahnya terbatas.

Persediaan yang terbatas juga berarti beberapa negara bergantung pada negara lain untuk bahan bakunya.

Dengan melakukuan daur ulang bahan mentah lewat ekonomi sirkular, kita dapat mengurangi risiko yang terkait dengan pasokan, seperti naik-turunnya harga, ketersediaan, dan ketergantungan impor.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Pemerintah
Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Swasta
Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

LSM/Figur
Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

LSM/Figur
Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

LSM/Figur
Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

LSM/Figur
Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Swasta
Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Swasta
AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

Swasta
Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Pemerintah
Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Swasta
Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau