Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/08/2024, 07:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Country Director World Resources Institute (WRI) Indonesia Nirarta Samadhi mengatakan, transisi energi berkeadilan menjadi bagian penting mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), kebijakan transisi energi berkeadilan merupakan salah satu dari upaya transformasi dalam lima lingkup penerapan ekonomi hijau dan pembangunan rendah karbon

Dia menyampaikan, transisi yang berkeadilan memastikan manfaat dan risiko transisi menuju masa depan energi yang lebih berkelanjutan dibagi secara merata di seluruh lapisan masyarakat yang terdampak.

Baca juga: Gandeng Berbagai Stakeholder, Lestari Summit 2024 Wujudkan Implementasi SDGs

Namun, beberapa implikasi sosial ekonomi dari transisi energi sangat signifikan dan menimbulkan resiko pada berbagai kelompok, sebagaimana dilansir Antara, Selasa (6/8/2024).

Di sektor pasar tenaga kerja, beberapa pekerjaan akan hilang atau tergantikan dengan perkiraan 1,94 juta pekerja di sektor energi fosil terancam.

Selanjutnya risiko peningkatan angka kemiskinan untuk pekerja dan komunitas terdampak, daya saing perusahaan domestik menurun karena berbagai kebijakan pembatasan karbon, serta penurunan produk domestik regional bruto (PDRB) akibat pemberlakuan insentif pajak untuk kendaraan listrik.

Di wilayah yang sangat bergantung pada batu bara seperti Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, PDRB-nya diprediksi menurun akibat kebijakan percepatan penghapusan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

"Hal ini menegaskan perlunya diversifikasi ekonomi dan kebijakan yang ditargetkan untuk melindungi perekonomian masyarakat di wilayah-wilayah terdampak transisi tersebut," ucap Nirarta.

Baca juga: Publikasi Riset Bisa Akselerasi Capaian SDGs

Di sisi lain, transisi energi berpotensi menciptakan pekerjaan hijau sebanyak 42 persen tenaga kerja tambahan atau sekitar 2,25 juta pekerjaan pada tahun 2060, terutama di sektor energi.

Selain itu, energi terbarukan off-grid dapat menyediakan akses energi bersih ke daerah-daerah terpencil.

Untuk mendukung transisi berkeadilan, penting untuk merumuskan kebijakan perencanaan yang memiliki kerangka kerja menjaga dan memastikan prinsip-prinsip berkeadilan diterapkan.

Terkait hal itu, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) dan WRI Indonesia mengembangkan indikator untuk membantu dan mengvaluasi dampak sosial ekonomi dari transisi energi tersebut.

Nirarta berharap, indikator yang hendak disusun tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk memastikan tercapainya upaya transisi energi berkeadilan.

Baca juga: Dukung Pembangunan Berkelanjutan, Ini Manfaat dan Contoh Adaptasi SDGs di Sektor Swasta

Bagi Narirta, kolaborasi dan partisipasi dari instansi pemerintah entitas sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat, dan institusi akademik menjadi kunci mencapai keberhasilan transisi energi berkeadilan.

Kontribusi semua kelompok sangat penting dalam menyempurnakan berbagai kajian ilmiah yang dikembangkan guna mendukung kebijakan perencanaan dan strategi terkait penerapan ekonomi hijau.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Pemerintah
Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Swasta
Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

LSM/Figur
Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

LSM/Figur
Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

LSM/Figur
Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

LSM/Figur
Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Swasta
Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Swasta
AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

Swasta
Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Pemerintah
Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Swasta
Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau