Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelolaan Limbah dan Emisi Layanan Kesehatan di Asia jadi Tantangan

Kompas.com - 02/09/2024, 09:45 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Industri layanan kesehatan global saat ini dianggap turut bertanggung jawab atas 5 persen emisi karbon. Jumlah ini melebihi industri penerbangan dan pengiriman.

Forum Ekonomi Dunia memperkirakan bahwa jejak karbon sektor kesehatan tersebut dapat meningkat tiga kali lipat pada tahun 2050.

Selama ini, hal yang banyak diabaikan adalah limbah yang dihasilkan dari setiap kunjungan ke klinik atau rumah sakit serta jumlah energi yang sangat besar untuk membuat sektor layanan kesehatan terus beroperasi sepanjang waktu.

Meski sejumlah besar energi dibutuhkan untuk peralatan medis dan menjaga lampu tetap menyala, penyebab utama emisi adalah emisi Scope 3 atau emisi yang secara langsung berasal dari rantai pasokan sektor tersebut serta limbah yang dibuang dengan tidak benar.

Baca juga: Google Kembangkan Satelit untuk Lacak Emisi Metana yang Sumbang Perubahan Iklim

Emisi Kebanyakan dari Asia

Mengutip dari Eco-business, Sabtu (31/8/2024) sebagian besar emisi pelayanan kesehatan ini berasal dari Asia.

Ada beberapa alasan mengapa itu terjadi. Pertama, populasi yang menua di Asia akan menampung dua pertiga populasi dunia di atas usia 65 tahun pada 2030.

Kondisi itu dikombinasikan dengan pertumbuhan ekonomi stabil dalam beberapa tahun terakhir yang mendorong peningkatan pengeluaran kesehatan.

Kurangnya infrastruktur pengelolaan limbah yang tepat di wilayah tersebut, ditambah dengan jumlah besar limbah medis yang dihasilkan selama pandemi Covid-19 juga telah menyebabkan jumlah sampah medis yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Asia juga sangat rentan terhadap risiko kesehatan terkait iklim. Meningkatnya frekuensi dan intensitas penyakit, cedera, dan risiko terkait panas membuat semakin banyak orang pergi ke klinik dan rumah sakit.

“Dampak perubahan iklim yang meningkat telah memberikan dampak yang tidak dapat disangkal pada kesehatan masyarakat. Peristiwa cuaca ekstrem, polusi udara, dan peningkatan kejadian penyakit menular yang ditularkan melalui vektor karena meningkatnya suhu adalah buktinya,” kata John Graham, kepala eksekutif grup penyedia solusi perawatan kesehatan Zuellig Pharma.

Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri untuk mengatasi emisi di Asia.

Baca juga: Dukung Bebas Emisi, Ahli Bikin Green Hydrogen untuk Transportasi Laut

Tantangan lain dari mengurangi emisi adalah kurangnya personel untuk mengawasi emisi dan limbah.

Ini menurut Manjit Sohal, manajer iklim regional, Asia Tenggara, Health Care Without Harm (HCWH) mempersulit pelacakan dan pengukuran emisi Scope 3 yang merupakan kunci upaya pengurangan emisi dalam jangka panjang.

“Fasilitas perawatan kesehatan mungkin tidak memiliki metode standar untuk mengumpulkan data akurat seperti kebiasaan perjalanan pasien, atau prosedur pengelolaan limbah yang dilakukan oleh pihak ketiga,” katanya.

Banyaknya individu yang terlibat dalam rantai pasokan layanan kesehatan juga mempersulit upaya, karena melibatkan banyak pemasok, produsen, dan distributor. Itu membuat pelacakan dan pengurangan emisi menjadi tugas yang berat.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Pemerintah
Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Pemerintah
Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Swasta
Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Pemerintah
Jemput Energi Terbarukan, PLN Bakal Integrasikan Transmisi Lintas Pulau

Jemput Energi Terbarukan, PLN Bakal Integrasikan Transmisi Lintas Pulau

BUMN
Alison Chan Dorong Strategi Investasi Berkelanjutan hingga Raih Penghargaan PBB

Alison Chan Dorong Strategi Investasi Berkelanjutan hingga Raih Penghargaan PBB

Pemerintah
Tingkatkan Populasi, Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak

Tingkatkan Populasi, Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak

Swasta
Pemerintah Rencana Terapkan Bioavtur Bertahap Mulai 2027

Pemerintah Rencana Terapkan Bioavtur Bertahap Mulai 2027

Pemerintah
Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Pemerintah
Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Swasta
Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

LSM/Figur
Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

LSM/Figur
Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

LSM/Figur
Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

LSM/Figur
Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau