Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlindungan Mangrove di Areal Penggunaan Lain Butuh Kejelasan Regulasi

Kompas.com - 03/09/2024, 07:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) mengatakan, Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) terkait perlindungan mangrove di areal penggunaan lain (APL) tinggal menunggu pengesahan.

APL adalah areal hutan yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi, atau berdasarkan Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) menjadi bukan kawasan hutan.

Kepala BGRM Hartono mengatakan, pihaknya memerlukan regulasi  tentang perlindungan dan pengelolaan ekosistem mangrove di APL.

Baca juga: Restorasi Mangrove Bukan Sekadar Menanam Lalu Ditinggal

"Saat ini PP sudah final, sudah ada di Bapak Presiden, mungkin akan diteken oleh Bapak Presiden Jokowi (Joko Widodo) atau mungkin oleh Pak Prabowo," kata Hartono dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IV DPR RI, Senin (3/9/2024).

Hartono menyebutkan, PP tersebut menjadi aturan yang diperlukan untuk mempercepat rehabilitasi mangrove, terutama yang berada di lahan APL, sebagaimana dilansir Antara.

Hartono menjelaskan, dari target 600.000 hektare yang diberikan kepada BRGM, sebanyak 200.000 hektare difokuskan pada kegiatan penanaman dan 400.000 hektare sisanya mempertahankan kawasan mangrove yang masih dalam kondisi baik.

Dengan keberadaan PP tersebut, kata dia, maka diharapkan dapat menjadi jalan keluar rehabilitasi mangrove yang berada di kawasan APL.

Baca juga: Masa Kritis Mangrove 4 Tahun, Perlu Dirawat Setelah Ditanam

Mengingat saat ini belum adanya kejelasan mengenai siapa yang bertanggung jawab terhadap pelindungan dan rehabilitasi mangrove di kawasan APL.

Dia menambahkan, PP tersebut bisa memberikan mandat yang jelas kepada para stakeholder sesuai dengan peraturan perundangan.

"Jadi mangrove di APL ini tidak akan diambil alih oleh KLHK atau BRGM, tetapi seperti pengelola sebelumnya. Pada ekosistem mangrove di APL ini sama seperti yang terjadi gambut perlu dilakukan penataan fungsi," kata Hartono.

Menurut data Peta Mangrove Nasional 2023, terdapat total 3,44 juta hektare wilayah mangrove di Tanah Air, atau 23 persen dari total mangrove dunia yang mencapai 14,8 juta hektare.

Baca juga: Restorasi Mangrove di Banyuasin Ditarget Serap 180 Ton Karbon Dioksida

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Pemerintah
Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Pemerintah
Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Swasta
Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Pemerintah
Jemput Energi Terbarukan, PLN Bakal Integrasikan Transmisi Lintas Pulau

Jemput Energi Terbarukan, PLN Bakal Integrasikan Transmisi Lintas Pulau

BUMN
Alison Chan Dorong Strategi Investasi Berkelanjutan hingga Raih Penghargaan PBB

Alison Chan Dorong Strategi Investasi Berkelanjutan hingga Raih Penghargaan PBB

Pemerintah
Tingkatkan Populasi, Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak

Tingkatkan Populasi, Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak

Swasta
Pemerintah Rencana Terapkan Bioavtur Bertahap Mulai 2027

Pemerintah Rencana Terapkan Bioavtur Bertahap Mulai 2027

Pemerintah
Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Pemerintah
Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Swasta
Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

LSM/Figur
Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

LSM/Figur
Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

LSM/Figur
Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

LSM/Figur
Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau