Infeksi jamur yang membuat tanaman layu juga sangat merepotkan bagi petani karena baru terlihat saat mendekati masa panen.
Baca juga: Perubahan Iklim Sebabkan 400 Juta Siswa Terdampak Penutupan Sekolah
Perubahan iklim menambah tantangan yang dihadapi industri kimchi Korea Selatan, yang sudah berjuang melawan impor murah dari Tiongkok, yang sebagian besar disajikan di restoran.
Data bea cukai yang dirilis 2 September 2024 lalu menunjukkan impor kimchi hingga akhir Juli naik 6,9 persen menjadi US$98,5 juta tahun ini, hampir semuanya dari Tiongkok dan merupakan yang tertinggi selama periode tersebut.
Menyelamatkan Kimchi
Sejauh ini, Korsel mengandalkan penyimpanan besar-besaran untuk mencegah lonjakan harga dan kekurangan stok.
Para ilmuwan juga berlomba-lomba mengembangkan varietas tanaman yang dapat tumbuh di iklim yang lebih hangat dan yang lebih tahan terhadap fluktuasi besar dalam curah hujan dan infeksi.
Baca juga: Perubahan Iklim Bikin Tumbuhan Tumbuh Pesat di Antartika
Namun, Kim Si-gap (71), yang telah bekerja di ladang sawi di wilayah timur Gangneung sepanjang hidupnya, khawatir varietas baru akan lebih mahal untuk ditanam selain rasanya tidak enak.
“Ketika kita melihat laporan bahwa akan tiba saatnya di Korea ketika kita tidak dapat lagi sawi, itu mengejutkan dan juga menyedihkan pada saat yang sama karena kimchi merupakan sesuatu yang selalu terhidang di meja” kata Kim.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya