Jumlah tersebut sama dengan mengisi daya ponsel sebanyak 32 kali. Dan, setiap pesan teks yang dikirim sama dengan menghasilkan 0,84 gram emisi.
Baca juga:
Gen Z Paling Banyak
Gen Z menghasilkan karbon paling banyak dengan mengirim pesan teks setiap tahun. Dampak lingkungan dari kelompok usia tersebut, sekitar 652 gram karbon dioksida dari rata-rata 124 teks setiap hari.
Bagi mereka yang berusia antara 25 dan 34 tahun, angka tersebut hampir setengahnya.
Mengurangi jejak karbon digital pun perlu dilakukan. Orang dapat melakukannya dengan memastikan bahwa mereka tidak mengonsumsi energi secara tidak perlu, mengurangi penggunaan energi, dan menggunakan situs web yang dihosting di server hemat energi.
Namun, industri teknologi sendiri melihat jejak karbonnya melonjak karena condong ke usaha kecerdasan buatan yang haus listrik.
AI yang telah dipromosikan sebagai solusi perubahan iklim yang potensial ternyata memerlukan biaya yang besar.
Pusat data membutuhkan listrik dalam jumlah besar untuk memenuhi permintaan penggunaan AI.
Untuk mengurangi dampak ini, perusahaan raksasa seperti Google, Amazon, dan Microsoft beralih ke energi nuklir. Langkah-langkah ini dilakukan karena permintaan listrik melonjak di seluruh dunia.
sumber https://www.independent.co.uk/climate-change/email-tiktok-environment-climate-change-b2637645.html
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya