Adalah PLTA Tonsealama yang menjadi salah satu tonggak pemanfaatan energi hidro tertua di Tanah Air. Sejak 1928, PLTA yang memanfaatkan aliran air dari Danau Tondano itu menjadi sumber energi di Sulawesi Utara dan Gorontalo.
PLTA Tonsealama yang berada di Manado, Sulawesi Utara, termasuk dalam tujuh pembangkit pertama milik s’Lands Waterkracht Bedriven, perusahaan listrik di Hindia Belanda yang menjadi cikal bakal PLN.
“PLTA Tonsealama memiliki kapasitas 14,38 MW dan memenuhi 3 persen dari kebutuhan kelistrikan Sulut dan Gorontalo,” jelas Manajer PLN UPDK Minahasa Andreas Arthur seperti dikutip dari Kontan, Sabtu (13/12/2024).
Bukti perjalanan panjang PLN dalam pemanfaatan EBT lainnya adalah PLTA Bengkok yang terletak di Bandung, Jawa Barat.
Dioperasikan sejak 1923, kini PLTA Bengkok berada di bawah subholding PLN Indonesia Power (PLN IP) dan menjadi salah satu sumber listrik bersih bagi area Bandung dan sekitarnya.
PLTA tersebut juga telah diakui sebagai bangunan cagar budaya di Kota Bandung. Demi menjaga orisinalitasnya, pengoperasian PLTA Bengkok masih menggunakan mesin dan peralatan asli yang dioperasikan secara manual.
Baca juga: Beroperasi Lebih 100 Tahun, PLTA Bengkok Jadi Bukti Perjalanan Panjang PLN Gunakan EBT
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, eksistensi PLTA Bengkok dalam memproduksi listrik merupakan bukti perjalanan panjang kemampuan PLN dalam memanfaatkan EBT dan melakukan transisi energi.
“Pembangkit ini merefleksikan semangat PLN sebagai tulang punggung transisi energi. Kami optimistis, Indonesia pasti bisa mencapai target net zero emission (NZE), seperti yang kita cita-citakan,” tutur Darmawan.
Untuk diketahui, PLTA Bengkok memiliki empat unit pembangkit di dua lokasi berbeda. Di lokasi utama PLTA Bengkok, terdapat tiga unit pembangkit dengan kapasitas total 3 x 1.050 kW, sedangkan satu unit lainnya adalah PLTA Dago yang memiliki kapasitas 700 kW. Dengan demikian, pembangkit ini mampu menghasilkan listrik bersih sebesar 3,85 (MW).
Semula, daerah yang mendapat suplai listrik dari PLTA Bengkok meliputi Sukaresmi, Dago, dan Bengkok. Seiring peningkatan kebutuhan listrik, PLTA Bengkok pun menjadi penyuplai listrik pendukung untuk Kota Bandung.
Konsistensi PLN untuk menyediakan energi bersih lewat PLTA pun semakin kukuh. Hingga kini, lebih dari 160 PLTA menjadi penopang daya bagi kebutuhan listrik seluruh negeri.
PLN juga terus menggenjot pembangunan PLTA Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. PLTA berkapasitas 2x55 MW itu telah memasuki tahap akhir pembangunan dan ditargetkan dapat beroperasi pada tahun ini.
Tak hanya sebagai penghasil energi bersih, pembangunan PLTA Jatigede juga diproyeksikan dapat mencegah banjir. PLTA Jatigede turut mendukung fungsi itu dengan membuat Bendungan Karedok sebagai pengatur aliran air.
Bendungan tersebut mampu menampung 980 juta meter kubik air dari daerah aliran Sungai Cimanuk yang berhulu di Garut serta melintasi Sumedang, Majalengka, dan Indramayu. Ketika musim hujan, bendungan dapat mencegah banjir di daerah hilir seluas 14.000 hektar.
PLTA lain yang juga punya peran vital sebagai pemasok energi bersih adalah PLTA Cirata di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Pembangkit ini merupakan PLTA terbesar di Indonesia dan terbesar kedua di Asia Tenggara.
Baca juga: PLTS Terapung Cirata Pangkas Emisi Karbon 214.000 Ton per Tahun
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya