Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Butuh 2,6 Triliun Dollar AS Pulihkan Lahan Terdegradasi

Kompas.com - 03/12/2024, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Pemulihan lahan terdegradasi di dunia dan mencegah penggurunan atau desertifikasi membutuhkan investasi setidaknya 2,6 triliun dollar AS.

Sekretaris Eksekutif United Nations Convention to Combat Desertification (UNCCD) Ibrahim Thiaw mengatakan, saat ini situasi kekeringan sudah semakin parah akibat perubahan iklim.

Di sisi lain, populasi dunia semakin meningkat sehingga kebutuhan pangan akan turut melonjak.

Baca juga: COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

Thiaw menyampaikan, kondisi tersebut membuat penduduk menghadapi tekanan yang besar. Sehingga pemulihan lahan terdegradasi butuh segera direalisasikan.

Hal tersebut disampaikan Thiaw dalam kenferensi para pihak ke-16 (COP16) UNCCD yang digelar di Riyadh, Arab Saudi, mulai Senin (2/12/2024) sampai 13 Desember.

Thiaw menyampaikan, pendanaan untuk pemulihan lahan terdegradasi semestinya paling banyak berasal dari sektor swasta.

Meski demikian, sejauh ini pembiayaan untuk pemulihan lahan di dunia berasal dari uang publik.

Baca juga: Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

"Itu tidak benar. Karena pada dasarnya pendorong utama degradasi lahan di dunia adalah produksi pangan yang berada di tangan sektor swasta," kata Thiaw, sebagaimana dilansir Reuters.

Dia menambahkan, hingga saat ini sektor swasta hanya menyediakan 6 persen dari uang yang dibutuhkan untuk merehabilitasi lahan yang rusak.

"Bagaimana mungkin satu pihak merusak tanah dan pihak lain bertugas memulihkan dan memperbaikinya," kata Thiaw.

Kendati demikian, dia juga meminta pemerintah untuk menetapkan dan menegakkan kebijakan dan peraturan penggunaan lahan yang baik.

Dengan populasi yang terus bertambah, berarti dunia perlu memproduksi dua kali lebih banyak makanan di lahan yang sama. Dari kondisi ini, investasi sektor swasta akan menjadi sangat penting.

Baca juga: Sektor Swasta Perlu Terlibat Melawan Degradasi Lahan

Untuk mencapai pendanaan 2,6 triliun dollar AS, dunia perlu menutup kesenjangan tahunan sebesar 278 miliar dollar AS.

Di satu sisi, aliran dana untuk pemulihan lahan terdegradasi hanya mencapai 66 miliar pada 2022, kata PBB.

Sebuah studi yang didukung PBB yang dirilis pada Minggu (1/12/2024) menyebutkan, degradasi lahan melemahkan kemampuan Bumi untuk menopang umat manusia.

Kegagalan untuk memulihkan lahan terdegradasi akan menimbulkan kesulitab bagi generasi mendatang.

Sampai saat ini, sekitar 15 juta lahan di seluruh dunia telah terdegradasi, dan bertambah sekitar 1 juta kilometer persegi setiap tahun menurut laporan tersebut.

Baca juga: Konferensi Melawan Penggurunan COP16: Tempat, Waktu, dan Agenda Utama

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Warga di Berau Manfaatkan Lahan Hutan Mangrove untuk Bertambak

Warga di Berau Manfaatkan Lahan Hutan Mangrove untuk Bertambak

Pemerintah
COP16 Riyadh: Investasi Restorasi Lahan Berdampak Ekonomi 30 Kali Lipat

COP16 Riyadh: Investasi Restorasi Lahan Berdampak Ekonomi 30 Kali Lipat

LSM/Figur
Kendaraan di Dunia Lepaskan 6 Juta Ton Serpihan Mikroplastik per Tahun

Kendaraan di Dunia Lepaskan 6 Juta Ton Serpihan Mikroplastik per Tahun

Pemerintah
Komisi Eropa Terbitkan Dokumen untuk Sederhanakan Pelaporan Keberlanjutan

Komisi Eropa Terbitkan Dokumen untuk Sederhanakan Pelaporan Keberlanjutan

Pemerintah
Agroforestri Intensif Dinilai Jadi Solusi Ketahanan Pangan dan Krisis Iklim

Agroforestri Intensif Dinilai Jadi Solusi Ketahanan Pangan dan Krisis Iklim

Pemerintah
40 Persen Perusahaan Global Terbesar Integrasikan Kinerja ESG dalam Gaji Eksekutif

40 Persen Perusahaan Global Terbesar Integrasikan Kinerja ESG dalam Gaji Eksekutif

Swasta
HUT Ke-19 PIKP PAMA Kutim: Istri Pilar Utama Keselamatan Kerja dan Produktivitas Pertambangan

HUT Ke-19 PIKP PAMA Kutim: Istri Pilar Utama Keselamatan Kerja dan Produktivitas Pertambangan

Swasta
Keterlibatan Perempuan dalam Pengelolaan Lahan Mutlak Diperkuat

Keterlibatan Perempuan dalam Pengelolaan Lahan Mutlak Diperkuat

Pemerintah
Tingkatkan Kesadaran K3, PT GNI Adakan Pelatihan dan Sertifikasi SIO bagi Operator Alat Berat

Tingkatkan Kesadaran K3, PT GNI Adakan Pelatihan dan Sertifikasi SIO bagi Operator Alat Berat

Swasta
Beri Ternak dengan Rumput Laut Bisa Kurangi Emisi Metana Hampir 40 Persen

Beri Ternak dengan Rumput Laut Bisa Kurangi Emisi Metana Hampir 40 Persen

LSM/Figur
COP16 Riyadh Hasilkan Janji Rp 191 Triliun Atasi Kekeringan dan Degradasi Lahan

COP16 Riyadh Hasilkan Janji Rp 191 Triliun Atasi Kekeringan dan Degradasi Lahan

Pemerintah
PAGE Fase 2 Diteruskan dengan Fokus Ekonomi Sirkular dan Keuangan Berkelanjutan

PAGE Fase 2 Diteruskan dengan Fokus Ekonomi Sirkular dan Keuangan Berkelanjutan

Pemerintah
5,4 Juta Orang di Haiti Alami Kerawanan Pangan Akut

5,4 Juta Orang di Haiti Alami Kerawanan Pangan Akut

Pemerintah
RI-Kanada Sepakati Kerja Sama Mineral Kritis dan Transisi Energi

RI-Kanada Sepakati Kerja Sama Mineral Kritis dan Transisi Energi

Pemerintah
Singapura Bakal Ubah Kota demi Udara yang Lebih Bersih

Singapura Bakal Ubah Kota demi Udara yang Lebih Bersih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau