KOMPAS.com - Penelitian yang dilakukan oleh University of Bath di Inggris mencatat bahwa banyaknya sistem penghitungan karbon yang berbeda-beda hanya akan menghambat pencapaian net zero emission perusahaan.
Dikutip dari Know ESG, Selasa (3/12/2024) dalam laporan tersebut peneliti mencatat beberapa cara mengukur karbon, baik berdasarkan lokasi, industri, atau produk, hanya akan menyebabkan ketidakkonsistenan dan kebingungan.
Itu terjadi lantaran ada banyak sekali metode dan standar yang dapat membingungkan dan mempersulit proses dalam penghitungan serta menambah biaya.
Baca juga:
Hal tersebut akhirnya malah akan membuat banyak perusahaan menghindari pelaporan emisi mereka secara akurat. Melacak emisi secara konsisten dalam rantai pasokan global yang kompleks itu sulit.
Untuk itu peneliti merekomendasikan untuk memiliki sistem tunggal dan standar sebagai penghitungan karbon sehingga perusahaan dapat secara efektif melaporkan emisi mereka dan mendorong solusi inovatif untuk mengurangi jejak karbon.
“Kita berada dalam keadaan darurat iklim dan memiliki metode yang berbeda untuk mengukur gas rumah kaca tidak membantu. Itu adalah masalah besar jika kita mencoba mengukur kemajuan menuju net zero emission," ungkap Marcelle McManus, Profesor Energi dan Teknik Lingkungan di University of Bath.
“Kita memerlukan konsistensi dan transparansi untuk memudahkan mereka yang ingin mengurangi dampak karbon agar terlibat dan membuat perubahan inovatif yang diperlukan," tambahnya.
Tim peneliti juga menyarankan tujuh prinsip untuk kerangka kerja penghitungan karbon terpadu.
Kerangkan kerja itu antara lain akurasi dan verifikasi, kredit yang adil, emisi perdagangan global, pelacakan berbasis waktu, data yang konsisten, aksesibilitas, dan kemampuan beradaptasi.
Dengan begitu penghitungan karbon menjadi lebih efektif dan sederhana, sehingga tujuan mengurangi emisi karbon dalam skala yang lebih besar bisa tercapai.
Baca juga:
Melansir berbagai sumber, ada berbagai alasan mengapa perusahaan perlu menghitung karbon.
Beberapa di antaranya adalah perhitungan karbon dapat membantu sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan iklim global.
Kemudian, penghitungan karbon juga meningkatkan reputasi perusahaan. Seperti diketahui bahwa makin banyak masyarakat sadar lingkungan yang membuat mereka juga mencari perusahaan peduli lingkungan.
Terakhir adalah dengan perhitungan karbon, hal tersebut bisa mengidentifikasi sumber emisi CO2.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya