KOMPAS.com - Indonesia menjadi negara dengan penduduk yang paling banyak mengonsumsi mikroplastik, menurut sebuah studi.
Studi tersebut diterbitkan dalam jurnal Environmental Science & Technology pada April 2024 serta ditulis oleh dua ilmuwan dari Cornell University, Xiang Zhao dan Fengqi You.
Penelitian tersebut membahas berapa banyak mikroplastik yang tanpa disadari masuk ke dalam tubuh akibat sampah plastik yang terdegradasi hingga mencemari lingkungan, lalu mengontaminasi bahan pangan.
Baca juga: Mikroplastik Sumbat Pembuluh Darah Otak, Terbukti pada Tikus
Dalam studi tersebut, terungkap bahwa penduduk Indonesia rata-rata mengonsumsi mikroplastik sebanyak 15 gram mikroplastik per bulan.
Mikroplastik yang dikonsumsi masyarakat Indonesia tersebut sebagian besar berasal dari sumber air, seperti makanan laut.
Apabila dibandingkan, jumlah mikroplastik yang tertelah warga Amerika Serikat (AS) diperkirakan sekitar 2,4 gram per kapita per bulan.
Sementara itu, Paraguay menjadi negara yang mengonsumsi mikroplastik terendah di dunia yakni 0,85 gram per kapita per bulan.
Baca juga: Mikroplastik Cemari Ikan, Bahayakan Manusia yang Memakannya
Penelitian tersebut memetakan serapan mikroplastik di 109 negara yang didasarkan pada seberapa banyak mikroplastik yang termakan dan terhirup.
Para peneliti menggunakan data antara tahun 1990 hingga 2018 untuk dijadikan permodelan dalam studinya.
Agar lebih komprehensif, studi tersebut juga memperhitungkan kebiasaan makan, teknologi pemrosesan makanan, demografi usia, dan laju pernapasan setiap negara.
Faktor-faktor tersebut berkontribusi terhadap perbedaan penduduk setiap negara dalam mengonsumsi mikroplastik.
Selain Indonesia, negara-negara di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Filipina juga menempati peringkat atas negara dengan penduduk yang paling banyak mengonsumsi mikroplastik.
Baca juga: Mikroplastik Masuk Rantai Makanan, Ditemukan di Darah hingga Sumsum
Sementara itu, penduduk China, Mongolia, dan Inggris menduduki puncak daftar negara yang menghirup mikroplastik terbanyak.
Penduduk China dan Mongolia menduduki menghirup lebih dari 2,8 juta partikel mikroplastik per bulan. Sebagai perbandingan, warga AS menghirup sekitar 300.000 partikel mikroplastik per bulan.
Hanya penduduk di Mediterania dan wilayah sekitarnya yang menghirup lebih sedikit mikroplastik.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya