Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2024, 07:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia diberkati potensi energi terbarukan yang melimpah ruah dari Sabang di Aceh hingga Merauke di Papua.

Energi terbarukan yang memiliki potensi di Indonesia contohnya adalah panas bumi, energi surya atau matahari, energi bayu atau angin, energi hidro atau air, bioenergi, dan energi dari samudera.

Energi terbarukan memiliki berbagai kelebihan yaitu sumber daya yang tidak pernah habis dan tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK).

Baca juga: Kabar Baik, Energi Terbarukan Dunia Meningkat 50 Persen

Menurut Outlook Energi Indonesia 2022 yang dirilis Dewan Energi Nasional (DEN), Indonesia memiliki potensi energi terbarukan sebesar 3.643 gigawatt (GW).

Salah satu daerah yang memiliki potensi energi terbarukan yang melimpah adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Potensi energi terbarukan yang ada di NTB sangat beragam mulai dari potensi energi air, matahari, panas bumi dan lainnya.

Baca juga: Potensi Energi Terbarukan Provinsi Bali

Potensi Energi Terbarukan NTB

Dilansir dari situs web Layanan Informasi dan Investasi Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Lintas EBTKE) besutan Kementerian ESDM, potensi energi terbarukan di NTB mencapai sekitar 13,362 GW.

Masih menurut Lintas EBTKE, berikut potensi energi terbarukan di Provinsi NTB menurut jenis sumbernya.

  • Energi air: 624 megawatt (MW) bersama Bali dan NTT
  • Energi minihidro dan mikrohidro: 31 MW
  • Energi surya: 9,93 GW
  • Energi angin atau bayu: 2,605 GW
  • Panas bumi: 172 MW

Baca juga: Bioenergi Beririsan dengan Pangan dan Lahan, Perlu Tenggat Waktu Transisi Energi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com