Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanoto Foundation Kukuhkan 260 Penerima Beasiswa Teladan

Kompas.com - 06/02/2024, 10:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanoto Foundation memilih 260 penerima baru beasiswa Teladan angkatan 2024 yang berasal dari 10 universitas mitra Tanoto Foundation di mana 160 penerima berasal dari jalur pendaftaran reguler Program Teladan.

Sementara 100 lainnya berasal dari pemegang Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) hasil kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang disebut KIP-K Teladan.

Penerima KIP-K Teladan tidak akan menerima bantuan finansial dari Tanoto Foundation seperti penerima jalur reguler namun akan diikutkan dalam pengembangan kepemimpinan dan soft skills.

Para mahasiswa yang lolos ini telah melalui serangkaian seleksi dari tahap awal dengan pendaftar sebanyak total 6.359 mahasiswa (6.099 program reguler Teladan dan 240 rekomendasi kampus untuk KIP-K Teladan), hingga seleksi akhir dan terpilih 260 mahasiswa.

Baca juga: Dukung Visi Bogor Edutownship, UResort Bagi-bagi Beasiswa Hunian

Mereka akan menerima program kepemimpinan Teladan selama tiga setengah tahun mulai Semester II hingga Semester VIII.

Head of Leadership Development and Scholarship Tanoto Foundation Michael Susanto mengatakan, program Teladan adalah bentuk komitmen untuk mencetak pemimpin masa depan Indonesia yang mampu menghadapi tantangan dan berkontribusi secara positif terhadap komunitas dan lingkungan.

Menurutnya, beda dengan program beasiswa lain pada umumnya, program Teladan dirancang untuk bisa mempersiapkan pemimpin masa depan dengan kemampuan soft skills.

"Kami berharap program ini dapat mengasah para Tanoto Scholars untuk bisa membangun rasa tanggung jawab sosial dan menerapkan kemampuan kepemimpinan mereka yang di kemudian hari dapat digunakan sebagai bentuk kontribusi positif di komunitas dan Masyarakat,” tambah Michael.

Program Teladan sendiri terdiri dari tiga fase selama tiga setengah tahun. Penerima beasiswa  berkesempatan mendapatkan dukungan pengembangan kepemimpinan yang dirancang melalui beberapa tahap, yaitu lead self (semester dua hingga empat), lead others (semester lima hingga enam), professional preparation (semester tujuh dan delapan), dan alumni development.

Baca juga: Anies: Pengeluaran untuk Pendidikan Bukan Biaya, tapi Investasi

Dalam fase-fase tersebut, para Tanoto Scholars memiliki kesempatan untuk melakukan penelitian, sponsorship, pengabdian kepada masyarakat, magang, pengembangan karier, hingga belajar ke luar negeri dan berjejaring dengan Tanoto Scholars lainnya di seluruh dunia.

Sementara, Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, Kemendikbudristek Abdul Kahar mengatakn, ada 23 juta pekerjaan yang ada akan digantikan menjadi otomasi di tahun 2030 yaitu pekerjaan yang bersifat repetisi atau berulang.

Namun ada sekitar 27 sampai 46 juta peluang pekerjaan baru. Bahkan lebih dari 10 juta di antaranya adalah jenis pekerjaan baru.

"Nah, ini adalah peluang. Fungsi dan peran yang sangat dibutuhkan saat ini adalah bagaimana kita menjadi pembelajar yang kreatif dan inovatif. Program ini hadir untuk memfasilitasi semua itu," ungkap Kahar.

Baca juga: Bakrie Center Foundation Bakal Kembangkan Pendidikan di IKN

Melalui program Teladan, Tanoto Foundation membantu pemerintah menciptakan pemimpin-pemimpin masa depan yang siap memberikan dampak dan berkontribusi bagi masyarakat dan negara.

Sejak mulai disalurkan tahun 2006, program beasiswa S-1 Tanoto Foundation sudah dirasakan oleh 8.338 penerima manfaat.

Hingga tahun ini, program beasiswa Tanoto Foundation telah memberikan manfaat kurang lebih kepada 8.338 Tanoto Scholars dengan Tanoto Scholars aktif saat ini sebanyak 755 mahasiswa.

Program Teladan dibuka setiap tahun untuk mahasiswa tahun pertama di 10 universitas mitra Tanoto Foundation yaitu Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, IPB University, Universitas Riau, Universitas Sumatra Utara, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Mulawarman.

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com