Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rayakan Lebaran Ramah Lingkungan, Berikut 7 Tip yang Bisa Kita Lakukan

Kompas.com - 10/04/2024, 08:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Idulfitri atau Lebaran adalah salah satu hari besar yang ditunggu-tunggu oleh muslim seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Lebaran menjadi momen yang gegap gempita dan dipenuhi kebahagiaan setelah kita menjalani ibadah puasa sebulan lamanya selama Ramadhan.

Di satu sisi, muncul berbagai potensi tambahan sampah saat Lebaran karena meningkatnya konsumsi dan berbagai kegiatan.

Padahal, Lebaran adalah hari yang suci yang dapat dirayakan sambil tetap menjaga lingkungan dan mengurangi timbulan sampah.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut tujuh tip yang bisa kita lakukan untuk Lebaran yang ramah lingkungan dan mengurangi sampah.

Baca juga: Kurangi Sampah Lebaran, Akademisi Ajak Shalat Id Tanpa Koran

1. Hindari alat makan sekali pakai

Saat Lebaran, ada kalanya kita menyajikan makanan dan kudapan dengan alat makan sekali pakai kepada para tamu.

Walaupun praktis, alat makan sekali pakai, yang biasanya berbahan plastik, bisa menyebabkan banyak tumpukan sampah yang mencemari lingkungan.

Untuk menghindari sampah yang berlebih saat Lebaran, kita perlu memaksimalkan alat makan yang bisa dipakai berulangkali di rumah.

Walaupun cucian jadi lebih banyak, kita bisa ikut melestarikan lingkungan dengan langkah kecil.

2. Hindari petasan dan kembang api

Entah sejak kapan, kembang api dan petasan kerap menjadi alat yang dipakai untuk menyemarakkan Lebaran.

Padahal, menyalakan kembang api dan petasan menimbulkan emisi dan polusi suara. Selain itu, ledakannya menimbulkan sampah yang mencemari lingkungan.

Karena banyaknya dampak buruk tersebut, akan lebih baik bila kita menghindari petasan dan kembang api saat Lebaran.

Baca juga: Mudik Lebaran Bisa Pakai Aplikasi BNPB untuk Pantau Risiko Bencana

3. Tidak menggunakan sedotan plastik

Tidak menggunakan sedotan plastik saat Lebaran merupakan hal termudah yang bisa kita lakukan.

Meski kelihatan sepele, apabila dilakukan bersama-sama, menghindari sedotan plastik dapat mengurangi sampah secara signifikan.

Saat berkunjung ke rumah saudara, kita tidak perlu mengambil sedotan plastik untuk minum. Atau saat menjamu tamu, kita juga tidak perlu menyediakan sedotan plastik.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Disebut Pertimbangkan Investasi Baterai Kendaraan Listrik di RI

Elon Musk Disebut Pertimbangkan Investasi Baterai Kendaraan Listrik di RI

Pemerintah
JETP Harus Lirik Energi Terbarukan Berbasis Komunitas yang Pangkas Kemiskinan 16 Juta Orang

JETP Harus Lirik Energi Terbarukan Berbasis Komunitas yang Pangkas Kemiskinan 16 Juta Orang

LSM/Figur
BUMN Patungan Bangun Sistem Penyediaan Air di Bandung, Bisa Langsung Diminum

BUMN Patungan Bangun Sistem Penyediaan Air di Bandung, Bisa Langsung Diminum

BUMN
Dewan Air Dunia Dorong Infrastruktur Air Bersih di Daerah Tertinggal

Dewan Air Dunia Dorong Infrastruktur Air Bersih di Daerah Tertinggal

Pemerintah
AHY Ajak Seluruh Pihak Jaga Air Bersih yang Makin Terbatas

AHY Ajak Seluruh Pihak Jaga Air Bersih yang Makin Terbatas

Pemerintah
Mahasiswa Asing Lestarikan Warisan Dunia di Situs Manusia Purba Sangiran

Mahasiswa Asing Lestarikan Warisan Dunia di Situs Manusia Purba Sangiran

Pemerintah
Jualan Karbon Kredit dari Alam, RI Bisa Untung Rp 112,5 Triliun Per Tahun

Jualan Karbon Kredit dari Alam, RI Bisa Untung Rp 112,5 Triliun Per Tahun

Pemerintah
Lestarikan Warisan Budaya, Kemendikbudristek Luncurkan IHA

Lestarikan Warisan Budaya, Kemendikbudristek Luncurkan IHA

Pemerintah
Indonesia Inisiasi 'Global Water Fund' Danai Pengelolaan Air

Indonesia Inisiasi "Global Water Fund" Danai Pengelolaan Air

Pemerintah
WWF: Bukan Hanya Diskusi, tapi Rencana Aksi dan Integrasi

WWF: Bukan Hanya Diskusi, tapi Rencana Aksi dan Integrasi

Pemerintah
Para Kepala Negara Didorong Masukkan Hak Air dalam Konstitusi

Para Kepala Negara Didorong Masukkan Hak Air dalam Konstitusi

Pemerintah
Indonesia Bisa Jadi Pemimpin Industri Penyimpanan Karbon di ASEAN

Indonesia Bisa Jadi Pemimpin Industri Penyimpanan Karbon di ASEAN

Pemerintah
Tahura Ngurah Rai dalam WWF ke-10, Restorasi Berkelanjutan yang Berhasil

Tahura Ngurah Rai dalam WWF ke-10, Restorasi Berkelanjutan yang Berhasil

Pemerintah
Jadi Pembicara WWF Bali, AHY Bahas Tantangan Pengelolaan Air

Jadi Pembicara WWF Bali, AHY Bahas Tantangan Pengelolaan Air

Pemerintah
Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Masih Punya Celah 'Greenwashing'

Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Masih Punya Celah "Greenwashing"

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com