Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 25 Mei 2023, 19:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Taman nasional adalah kawasan pelestarian yang berfungsi untuk melindungi keanekaragaman hayati di suatu wilayah.

Menurut Undang-Undang (UU) No 5 Tahun 1990, taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli.

Taman nasional juga berfungsi melindungi sistem penyangga kehidupan serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Baca juga: Daftar Lengkap 54 Taman Nasional di Indonesia

Taman nasional dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.

Sejauh ini, ada 54 kawasan yang tersebar dari seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang ditetapkan sebagai taman nasional.

Khusus untuk Sulawesi, ada sembilan taman nasional yang telah ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Berikut daftar taman nasional yang ada di Sulawesi.

Baca juga: Daftar Taman Nasional di Pulau Sumatera

1. Taman Nasional Bunaken

Keindahan Taman Laut Bunaken di Manado, Sulawesi Utara.Shutterstock Keindahan Taman Laut Bunaken di Manado, Sulawesi Utara.

Taman Nasional Bunaken terletak di Provinsi Sulawesi Utara dengan Kota Manado sebagai kota terdekat, sebagaimana dilansir dari Kompas.com.

Taman Nasional Bunaken memiliki luas 89.065 hektare (ha) dan 97 persen dari wilayah tersebut adalah perairan. Sianya, 3 persen, daratan.

Taman Nasional Bunaken mencakup lima pulau, yaitu Pulau Bunaken, Pulau Manado Tua, Pulau Mantehage, Pulau Naen, dan Pulau Siladen.

Taman Nasional Bunaken memiliki ekosistem terumbu karang yang sangat kaya dengan 390 spesies terumbu karang.

Luas terumbu karang di Taman Nasional Bunaken ini mencapai 11.709 ha. Taman Nasional Bunaken juga memiliki beberapa jenis hutan bakau yang luasnya mencapai 2.434 hektare dengan 28 spesies.

Informasi mengenai Taman Nasional Bunaken dapat dilihat di sini.

  • Lokasi: Sulawesi Utara
  • Pengelola: Balai Taman Nasional Bunaken

Baca juga: Daftar Taman Nasional di Pulau Jawa

2. Taman Nasional Bogani Nani Wartabone

Burung Meleo (Macrocephalon maleo) satwa endemik di Sulawesi. Burung ini menjadi maskot  Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.Dok. Istimewa Burung Meleo (Macrocephalon maleo) satwa endemik di Sulawesi. Burung ini menjadi maskot Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.

Dalam Taman Nasional Bogani Nani Wartabone teridentifikasi 125 jenis burung, 24 jenis mamalia, 23 jenis amfibi dan reptil, serta 289 jenis pohon.

Beberapa fauna yang menjadi daya tarin taman nasional ini adalah anoa dataran rendah, babirusa, tarsius, julang sulawesi, dan maleo.

Secara umum, Taman Nasional Bogani Nani Wartabone merupakan kawasan konservasi darat terbesar di Sulawesi dengan luasan 282.008 ha.

Taman Nasional Bogani Nani Wartabone terletak di dua provinsi yaitu Sulawesi Utara dan Gorontalo.

Informasi mengenai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dapat dilihat di sini.

  • Lokasi: Sulawesi Utara dan Gorontalo
  • Pengelola: Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone

Baca juga: Daftar Taman Nasional di Bali dan Nusa Tenggara

3. Taman Nasional Lore Lindu

Patung Palindo di Lembah Bada, Taman Nasional Lore Lindu, Provinsi Sulawesi Tengah.
kebudayaan.kemdikbud.go.id Patung Palindo di Lembah Bada, Taman Nasional Lore Lindu, Provinsi Sulawesi Tengah.

Taman Nasional Lore Lindu terletak di dua kabupaten di Sulawesi Tengah yaitu Kabupaten Sigi dan Kabupaten Poso.

Luas Taman Nasional Lore Lindu mencapai 215.733,70 ha.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Bulu Babi di Spanyol Terancam Punah akibat Penyakit Misterius
Bulu Babi di Spanyol Terancam Punah akibat Penyakit Misterius
LSM/Figur
Studi Iklim 2024 Direvisi, tapi Prediksi Dampak Ekonomi Global Tetap Parah
Studi Iklim 2024 Direvisi, tapi Prediksi Dampak Ekonomi Global Tetap Parah
LSM/Figur
Kemenhut Hentikan Sementara Pengangkutan Kayu di Sumatera, Cegah Peredaran Ilegal
Kemenhut Hentikan Sementara Pengangkutan Kayu di Sumatera, Cegah Peredaran Ilegal
Pemerintah
Kukang dan Trenggiling Dilepasliar ke Hutan Batang Hari Jambi
Kukang dan Trenggiling Dilepasliar ke Hutan Batang Hari Jambi
Pemerintah
Cerita Usaha Kerupuk Sirip Ikan Tuna di Bali, Terhambat Cuaca Tak Tentu
Cerita Usaha Kerupuk Sirip Ikan Tuna di Bali, Terhambat Cuaca Tak Tentu
LSM/Figur
Survei HSBC: 95 Persen CEO Anggap Transisi Iklim Peluang Pertumbuhan Bisnis
Survei HSBC: 95 Persen CEO Anggap Transisi Iklim Peluang Pertumbuhan Bisnis
Pemerintah
Ketika Lingkungan Menjadi Tanggung Jawab Bersama
Ketika Lingkungan Menjadi Tanggung Jawab Bersama
Pemerintah
Suhu Harian Makin Tidak Stabil, Ini Dampaknya untuk Kesehatan
Suhu Harian Makin Tidak Stabil, Ini Dampaknya untuk Kesehatan
LSM/Figur
Melawan Korupsi Transisi Energi
Melawan Korupsi Transisi Energi
Pemerintah
KLH Sebut Banjir Sumatera Jadi Bukti Dampak Perubahan Iklim
KLH Sebut Banjir Sumatera Jadi Bukti Dampak Perubahan Iklim
Pemerintah
Terumbu Karang Terancam Dikuasai Alga Tahun 2100 akibat Pengasaman Laut
Terumbu Karang Terancam Dikuasai Alga Tahun 2100 akibat Pengasaman Laut
LSM/Figur
Tekan Emisi, Anak Usaha TAPG Olah Limbah Cair Sawit Jadi Listrik dan Pupuk Organik
Tekan Emisi, Anak Usaha TAPG Olah Limbah Cair Sawit Jadi Listrik dan Pupuk Organik
Swasta
Cegah Greenwashing, OJK Perketat Standar Pengkungkapan Keberlanjutan Perusahaan
Cegah Greenwashing, OJK Perketat Standar Pengkungkapan Keberlanjutan Perusahaan
Pemerintah
Menteri LH Hentikan Operasional Tambang Imbas Banjir Sumatera Barat
Menteri LH Hentikan Operasional Tambang Imbas Banjir Sumatera Barat
Pemerintah
Banjir Sumatera dan Ancaman Sunyi bagi Perempuan, Belajar dari Pengalaman dalam Bencana Likuefaksi di Sulawesi
Banjir Sumatera dan Ancaman Sunyi bagi Perempuan, Belajar dari Pengalaman dalam Bencana Likuefaksi di Sulawesi
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau