Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta soal Deforestasi, Hutan Hilang Setara 5,8 Miliar Lapangan Sepak Bola

Kompas.com - 12/08/2023, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Untuk memenuhi permintaan, luas hutan setara 300 lapangan sepak bola dibuka setiap jamnya dan diganti dengan perkebunan sawit.

4. Brasil dan Indonesia menyumbang hampir separuh deforestasi hutan tropis

Brasil dan Indonesia menyumbang hampir separuh deforestasi hutan tropis. Bahkan, sepertiga deforestasi hutan tropis terjadi di Brasil saja. Itu sekitar 1,7 juta hektare setiap tahun.

Brasil dan Indonesia adalah negara dengan hutan tropis terbesar dan beraneka ragam di dunia.

Hilangnya hutan turut memengaruhi keanekaragaman hayati. Populasi sejumlah hewan yang diamati telah mengalami penurunan rata-rata 68 persen.

Di Pulau Kalimantan, orangutan yang terancam punah kehilangan hampir 80 persen populasinya dalam 50 tahun terakhir.

Baca juga: Data Penurunan Laju Deforestasi di Indonesia Diragukan

5. Kedelai turut sumbang deforestasi

Selain dijadikan bahan baku untuk tahu, susu, dan berbagai makanan lain, kedelai banyak digunakan sebagai pakan ternak untuk mengejar produksi daging yang sangat besar.

Di dunia, 77 persen produksi kedelai diserap menjadi pakan ternak. Hanya 19,2 persen saja yang diolah menjadi produk untuk manusia.

Secara global, kedelai bertanggung jawab atas sekitar 12 persen deforestasi.

Total luas lahan yang digunakan untuk menanam kedelai menempati area gabungan dari Belanda, Belgia, Perancis, dan Jerman.

Mencari sumber pakan ternak alternatif dan mengurangi konsumsi daging secara global dapat menurunkan laju deforestasi secara signifikan.

6. Deforestasi mengubah Hutan Amazon jadi sumber karbon

Salah satu fakta deforestasi yang paling mengejutkan dalam beberapa tahun terakhir adalah bahwa Amazon mengeluarkan karbon dioksida dalam jumlah yang lebih besar daripada yang diserapnya.

Fenomena tersebut merupakan akibat dari deforestasi, kebakaran hutan, dan perubahan iklim.

Penggundulan hutan di Amazon timur menyebabkan tingginya suhu udara dan kelembaban terutama selama musim kemarau. Situasi tersebut membuat hutan lebih rentan terhadap kebakaran hutan.

Pada gilirannya, kebakaran hutan mengeluarkan karbon dioksida tiga kali lebih banyak daripada yang dapat diserap hutan.

Baca juga: Deforestasi Indonesia Capai 113.534 Hektare, Turun 8,33 Persen

7. Tidak satu pun perusahaan capai netralitas deforestasi

Sebuah analisis tahun 2020 menemukan, lebih dari setengah dari 100 perusahaan kayu dan pulp tropis paling signifikan gagal berkomitmen untuk melindungi keanekaragaman hayati.

Selain itu, 44 persen dari semua perusahaan tersebut belum secara terbuka berkomitmen terhadap netralitas deforestasi atau net zero deforestation.

Net zero deforestation adalah kondisi di mana laju deforestasi sama dengan laju reboisasi atau penanaman kembali.

Dari sejumlah perusahaan yang sudah berjanji mencapai net zero deforestation pada 2020, hanya delapan perusahaan yang benar-benar menerapkan praktik pengelolaan hutan dan penggunaan lahan secara komprehensif.

Akan tetapi, belum ada satu pun perusahaan yang berjanji tersebut berhasil mencapai net zero deforestation.

Baca juga: RGE Bantah Tudingan Deforestasi dalam Rantai Pasok

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

LSM/Figur
Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Pemerintah
Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Pemerintah
China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau