Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ren Muhammad

Pendiri Khatulistiwamuda yang bergerak pada tiga matra kerja: pendidikan, sosial budaya, dan spiritualitas. Selain membidani kelahiran buku-buku, juga turut membesut Yayasan Pendidikan Islam Terpadu al-Amin di Pelabuhan Ratu, sebagai Direktur Eksekutif.

Cakrawala Masa Depan Kita

Kompas.com, 19 September 2023, 10:52 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Biaya energi surya dan angin telah turun lebih cepat dari perkiraan awal para ahli, sehingga seringkali menjadi alternatif yang lebih murah daripada bahan bakar fosil.

Sementara itu, kemajuan dalam bidang kecerdasan buatan (AI) dan bioteknologi sedang mengarah pada peningkatan kesejahteraan manusia yang sangat radikal.

Contohnya, proyek seperti AlphaFold telah berhasil menemukan struktur patogen dan pengobatan untuk penyakit seperti kanker dengan jauh lebih cepat daripada yang bisa dilakukan oleh manusia.

Ada lebih dari 10.000 penyakit yang disebabkan oleh mutasi gen tunggal, dan alat pengeditan gen seperti CRISPR memiliki potensi menyembuhkan banyak dari penyakit-penyakit ini. Kemajuan itu membuka peluang besar untuk meningkatkan kesehatan dan umur manusia.

Tren tersebut bakal menggandakan kemampuan manusia berkali-kali lipat. Saat ini, kita mungkin adalah populasi manusia yang paling sehat, paling kaya, paling bebas, dan paling terpelajar yang pernah ada di muka bumi.

Jika tren ini berlanjut, kita mungkin akan memiliki kemampuan meregenerasi anggota tubuh, menghilangkan penyakit, dan bahkan memperpanjang umur, yang dapat membawa kita menuju transformasi yang sangat fundamental dalam sejarah.

Namun, untuk mencapai segala terobosan itu, kita memerlukan bantuan teknologi yang tak terbayangkan.

Beberapa proyek, seperti penggunaan kecerdasan buatan oleh NASA untuk merancang perangkat keras misi dengan efisiensi tiga kali lebih baik daripada desain manusia, menunjukkan kemajuan besar dalam penggunaan teknologi untuk tujuan ini.

Selain itu, ada upaya dalam pengembangan bahan bakar nabati yang lebih bersih dan tanaman yang tahan kekeringan dalam perang melawan perubahan iklim.

Selain itu, kita sedang menyaksikan perkembangan besar dalam kecerdasan buatan yang dapat mengarah pada Kecerdasan Super Buatan, yang jauh melebihi kemampuan manusia dalam memecahkan masalah yang kompleks.

Sementara hal ini memiliki potensi besar untuk kemakmuran dan peningkatan kualitas hidup, kita juga dihadapkan pada tantangan baru, terutama dalam menyesuaikannya dengan nilai-nilai kemanusiaan dan menghadapi kemungkinan ancaman dari AI bilamana digunakan dengan cara yang merugikan.

Jadi, sementara masa depan kita sarat dengan peluang luar biasa, kita juga perlu bijaksana dalam mengarahkan kemajuan teknologi dan memastikan bahwa nilai-nilai kemanusiaan tetap menjadi pedoman utama dalam perjalanan ini.

Tujuan utama kemajuan umat manusia haruslah mencakup kecerdasan super yang selaras. Jika kita dapat dengan aman memanfaatkan kekuatan kecerdasan buatan untuk kemajuan manusia, maka kita bisa merancang masa depan yang benar-benar utopis, yang bahkan nenek moyang kita sulit membayangkannya.

Masa depan seperti itu mungkin mencakup dunia yang bebas dari penyakit dan kelaparan, dengan bioteknologi yang telah membantu menyeimbangkan iklim dan mempertahankan keanekaragaman hayati.

Pada masa depan ini, kita bisa memiliki akses ke energi bersih yang melimpah yang dikembangkan bersama dengan AI yang kuat.

Terobosan dalam ilmu roket dan material bisa membawa manusia ke planet dan bulan, yang lebih jauh—membuka peluang eksplorasi luar angkasa yang tak terbatas.

Alat baru untuk ekspresi artistik dan musik pun bisa membuka batas baru keindahan, pengalaman, dan pemahaman kita.

Lebih menariknya lagi, semua ini bisa jadi hanya permulaan. Masa depan kita mungkin terus menghadirkan peluang yang lebih besar dan lebih luar biasa.

Misalnya, jika penggunaan energi kita terus meningkat secara eksponensial, kita mungkin akan mencapai tingkat peradaban Tipe 1, di mana kita dapat mengendalikan lebih banyak energi daripada yang diterima oleh Bumi sendiri.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa hal ini bisa terjadi pada 2371, dan dengan pertumbuhan berkelanjutan, kita bisa mencapai tingkat peradaban Tipe 2, di mana kita mampu mengendalikan seluruh energi dari matahari, hanya dalam beberapa ribu tahun.

Mempertahankan kelangsungan hidup manusia hingga matahari mati dalam 5 miliar tahun, bisa membawa kita menuju jumlah populasi yang luar biasa besar, mencapai angka sekitar 600 kuadriliun orang.

Dengan eksplorasi luar angkasa, potensi untuk menjangkau jumlah bintang dan planet yang tidak terbatas dapat membuka peluang luar biasa untuk masa depan manusia yang tak terbatas.

Sebuah masa depan yang benar-benar memerlukan kerja keras, visi, dan kepemimpinan dalam melakoni perjalanan menuju kecerdasan super dan melampaui batasan-batasan yang ada.

Saat kita mengeksplorasi dan menyebar dalam ruang-waktu, kita mungkin akan menghadapi perubahan yang signifikan dalam evolusi kita sebagai spesies.

Salah satu kemungkinannya, kita akan terbagi menjadi beberapa spesies, masing-masing dengan tenggang rasa yang berbeda terhadap perubahan.

Beberapa mungkin memilih untuk bergabung dengan teknologi dalam bentuk spesies hibrida, mengintegrasikan diri dengan mesin dan mendukung evolusi teknologi.

Sementara itu, yang lain mungkin memilih untuk tetap sepenuhnya biologis. Ini akan menjadi perpecahan pertama dalam sejarah Neanderthal, bahwa lebih dari satu spesies mirip manusia hidup di Bumi.

Jika telah sampai pada tahap di mana kita dapat mendigitalkan kesadaran, maka identitas manusia dapat berkembang menjadi beragam varietas tak terbatas. Ini menghadirkan pertanyaan mendalam tentang tujuan akhir kita di alam semesta.

Mungkin kita akan mencapai tujuan mulia untuk menjajah seluruh galaksi, mengubah wajah Bima Sakti sesuai rancangan kita sendiri.

Mungkin tujuan akhir kita akan lebih bersifat pribadi, seperti menyelamatkan Bumi dan memperpanjang permainan kehidupan di sini selama miliaran tahun.

Menyelamatkan Bumi dari matahari yang mengembang, dengan membangun penyeimbang konduktif raksasa di sisi jauh bulan, adalah tujuan yang sangat mulia dan memiliki potensi besar untuk menjaga kehidupan tetap berkembang selama ribuan tahun.

Ini akan memerlukan upaya luar biasa, tetapi memastikan bahwa kita tidak menyebabkan kehancuran pada tempat asal kita, adalah hal yang sangat berharga.

Saat kita melanjutkan eksplorasi dan eksperimen di masa depan yang tidak terduga, kita mungkin akan menemukan potensi yang lebih besar dan lebih mendalam dalam perjalanan kita sebagai spesies manusia.

Tantangan dan peluang yang tak terbatas menunggu, dan bagaimanapun itu berkembang, ini adalah kisah luar biasa dan menarik dalam pencarian kita untuk memahami dan mengakrabi alam semesta.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Refleksi Filsafat Ekologis, Tempat Keramat dan Etika Lingkungan
Refleksi Filsafat Ekologis, Tempat Keramat dan Etika Lingkungan
Pemerintah
RI Sulit Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Jika Andalkan Sektor Pertanian
RI Sulit Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Jika Andalkan Sektor Pertanian
LSM/Figur
DAMRI Jalankan 286 Bus Listrik, Potensi Kurangi 72.000 Ton Emisi per Tahun
DAMRI Jalankan 286 Bus Listrik, Potensi Kurangi 72.000 Ton Emisi per Tahun
BUMN
Miangas hingga Wamena, FiberStar Genjot Akselerasi Digital di Wilayah 3T
Miangas hingga Wamena, FiberStar Genjot Akselerasi Digital di Wilayah 3T
Swasta
Pelaku Bisnis Luncurkan Program Sertifikasi Produksi Kaca Rendah Karbon
Pelaku Bisnis Luncurkan Program Sertifikasi Produksi Kaca Rendah Karbon
Pemerintah
Perubahan Iklim Diprediksi Tekan Pendapatan Dunia hingga 17 Persen
Perubahan Iklim Diprediksi Tekan Pendapatan Dunia hingga 17 Persen
LSM/Figur
ISSB Usulkan Pelaporan Emisi Metana Scope 1 untuk Perusahaan Energi
ISSB Usulkan Pelaporan Emisi Metana Scope 1 untuk Perusahaan Energi
LSM/Figur
Konflik Agraria di Balik Banjir Sumatera, Mayoritas Disebut Dipicu Perkebunan Sawit
Konflik Agraria di Balik Banjir Sumatera, Mayoritas Disebut Dipicu Perkebunan Sawit
Pemerintah
Ketika Motor Listrik Jadi Andalan Ojol untuk Cari Rezeki
Ketika Motor Listrik Jadi Andalan Ojol untuk Cari Rezeki
Pemerintah
Sampel Udara Berusia 35 Tahun Tunjukkan Perubahan Ritme Alam akibat Iklim
Sampel Udara Berusia 35 Tahun Tunjukkan Perubahan Ritme Alam akibat Iklim
LSM/Figur
Hadapi Regulasi Anti-Deforestasi UE, Sawit dan Kayu Indonesia Dilacak hingga ke Kebunnya
Hadapi Regulasi Anti-Deforestasi UE, Sawit dan Kayu Indonesia Dilacak hingga ke Kebunnya
Swasta
IBF dan AKCI Resmi Jalin Kolaborasi Perdana untuk Pelestarian Ekosistem di Lombok
IBF dan AKCI Resmi Jalin Kolaborasi Perdana untuk Pelestarian Ekosistem di Lombok
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau