Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Suntikkan Rp 136 Triliun ke Sektor Energi Indonesia, 86 Persen ke Bahan Bakar Fosil

Kompas.com - 04/10/2023, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Total investasi China di Indonesia mencapai 35 miliar dollar AS atau sekitar Rp 547 triliun antara 2006 hingga 2022.

Dari total jumlah tersebut, seperempatnya atau sekitar 8,75 miliar dollar AS (Rp 136 triliun) disalurkan ke sektor energi.

Meski demikian, dari total investasi ke energi, 86 persen dananya disuntikkan untuk industri energi berbahan bakar fosil.

Baca juga: PLTS Paling Tinggi Serap Pekerja di Bidang Energi Terbarukan 

Hal tersebur mengemuka dalam dialog tingkat tinggi antara Indonesia dan China yang digelar di Jakarta pada Selasa (26/9/2023) pekan lalu.

Dialog ini digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bekerja sama dengan Institute for Essential Services Reform (IESR), Belt and Road Initiative International Green Development Coalition (BRIGC), dan ClientEarth.

Dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-76, China mengumumkan akan meningkatkan dukungan bagi negara-negara berkembang untuk mengembangkan energi ramah lingkungan dan rendah karbon.

China juga berjanji untuk tidak akan membangun proyek-proyek pembangkit listrik bertenaga batu bara di luar negeri.

Baca juga: Green Office Park 1 Sabet Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi

Di satu sisi Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) pada 2060.

Untuk mencapai target ini, dibutuhkan investasi sebesar 1,1 triliun dollar AS atau setara 768 gigawatt (GW) kapasitas energi terbarukan.

Tenaga surya akan menjadi teknologi terdepan dalam transisi menuju nol emisi di Indonesia karena potensinya yang besar, biaya yang rendah, dan mudah dipasang.

Indonesia juga memiliki cadangan mineral yang besar yang dibutuhkan untuk sel surya dalam pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan baterai.

Baca juga: Lapangan Kerja Energi Terbarukan Melonjak Drastis, Masa Depan Makin Menjanjikan

Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa mengatakan, gagasanmengenaij keberlanjutan telah menjadi bagian inti dari kerja sama Belt and Road Initiative.

Selain itu, terdapat peluang investasi yang sangat besar di antara kedua negara untuk mempercepat transisi hijau dan rendah karbon pada sistem energi Indonesia.

"Secara teknis dan ekonomis, mencapai nol emisi karbon pada 2050 dapat dilakukan dengan mendekarbonisasi sistem energi Indonesia," terang Fabby dalam rilis IESR.

Dibutuhkan berbagai upaya untuk mendekarbonisasi sistem energi di Indonesia.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Badan Geologi Temukan Lokasi Layak untuk Relokasi Korban Gempa
Badan Geologi Temukan Lokasi Layak untuk Relokasi Korban Gempa
Pemerintah
Menteri LH: Kampung Samtama Jakpus Contoh Pengelolaan Sampah Berbasis Warga
Menteri LH: Kampung Samtama Jakpus Contoh Pengelolaan Sampah Berbasis Warga
Pemerintah
Dorong Daur Ulang Plastik di Sekolah, Mesin Penukar Sampah Pertama Hadir di Sukabumi
Dorong Daur Ulang Plastik di Sekolah, Mesin Penukar Sampah Pertama Hadir di Sukabumi
LSM/Figur
Bertemu Raja Inggris, Menteri LH Bahas Komitmen RI Lindungi Biodiversitas
Bertemu Raja Inggris, Menteri LH Bahas Komitmen RI Lindungi Biodiversitas
Pemerintah
Transisi Energi Indonesia: Hijau dalam Narasi, Abu-abu dalam Praktik
Transisi Energi Indonesia: Hijau dalam Narasi, Abu-abu dalam Praktik
LSM/Figur
Cek Kesehatan Gratis Masuk Desa, Periksa 133 Warga di Cipelah
Cek Kesehatan Gratis Masuk Desa, Periksa 133 Warga di Cipelah
Pemerintah
Kurangi E-Waste, UE Terapkan Sistem Pelabelan Ponsel Anyar
Kurangi E-Waste, UE Terapkan Sistem Pelabelan Ponsel Anyar
Pemerintah
Membangun Tanpa Merusak, Masyarakat Adat Aru Raih Penghargaan Kelas Dunia
Membangun Tanpa Merusak, Masyarakat Adat Aru Raih Penghargaan Kelas Dunia
LSM/Figur
2025 World Investment Report: Kesenjangan Investasi SDG Kian Melebar
2025 World Investment Report: Kesenjangan Investasi SDG Kian Melebar
Pemerintah
Menteri LH: Jakarta Butuh 5 PLTSa jika Ingin Masalah Sampah Selesai
Menteri LH: Jakarta Butuh 5 PLTSa jika Ingin Masalah Sampah Selesai
Pemerintah
KLH Perkuat Regulasi Sampah, Sebut yang Pertanyakan Insentif Tak Tanggung Jawab
KLH Perkuat Regulasi Sampah, Sebut yang Pertanyakan Insentif Tak Tanggung Jawab
Pemerintah
PLTA Dunia Kembali Menggeliat, Didorong Pompa Penyimpan Energi
PLTA Dunia Kembali Menggeliat, Didorong Pompa Penyimpan Energi
LSM/Figur
Ancaman Krisis Besar di Balik Kasus Tesso Nilo
Ancaman Krisis Besar di Balik Kasus Tesso Nilo
Pemerintah
Greenpeace: Baru 50 dari 5000 Produsen Setor Peta Jalan Pengurangan Sampah
Greenpeace: Baru 50 dari 5000 Produsen Setor Peta Jalan Pengurangan Sampah
LSM/Figur
Tambang Ganggu Ekosistem Terumbu Karang, Ancam Ikan Napoleon
Tambang Ganggu Ekosistem Terumbu Karang, Ancam Ikan Napoleon
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau